Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Blunder di Piala Presiden
19 Februari 2018 13:02 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Firsan Nova tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Terkait klarifikasi kemenpora yang menyatakan Paspampres berpegang pada daftar nama pendamping Presiden Jokowi yang disiapkan oleh panitia. Pakar krisis PR Firsan Nova menyatakan peristiwa tersebut dapat dimaknai beragam oleh publik. Pendukung Anies dapat memaknai Jokowi tak ingin berbagi panggung dengan Anies Baswedan. Lebih jauh lagi insiden ini akan dikaitkan oleh rivalitas pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Jikapun alasan Kemenpora benar adanya, tetap saja peristiwa itu seharusnya tidak terjadi. Keterangan Kemenpora justru sebuah blunder. Ada masalah komunikasi dan kordinasi yang buruk di sana. Seharusnya Gubernur sudah diinformasi oleh panitia. Lain hal jika Gubernur sebetulnya sudah diberikan informasi dan tetap beranjak turun.
Namun Publik terlanjur menyaksikan, video segera viral ke seluruh pelosok negeri. Blunder bagi istana. Biro komunikasi Kemenpira, harus lebih jeli menyusun jawaban. Tidak mudah meyakinkan opponen. Namun itulah tugas biro komunikasi.
Terkait alasan Piala Presiden tersebut bukanlah acara kenegaraan. Karenanya ada
pihak yang diizinkan dan dilarang untuk mendampingi Presiden, tentu sah-sah saja. Namun tak mengundang Gubernur tuan rumah tempat piala presiden diselenggarakan bukanlah hal yang bijak. Apalagi mengingat tensi politik yang semakin meninggi belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Menurut Firsan insiden ini lebih karena panitia yang tidak profesional dibanding manuver politik istana.