Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Kiat membangun bisnis berbasis komunitas
11 Juni 2017 17:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
Tulisan dari Firsan Nova tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
CEO Kitamart, Sudjana menjelaskan bahwa usaha mikro lebih mudah dimulai jika berbasis komunitas. Hal tersebut Disampaikan pada diskusi "membangun ekonomi umat" di masjid Al Falah, pondok Kelapa, Jakarta Timur. Sudjana menekankan pentingnya sebuah model bisnis yang melibatkan umat, dari umat, oleh umat dan untuk umat.
ADVERTISEMENT
Ia menyarankan Agar masyarakat dapat mengoptimalkan masjid sebagai pusat ekonomi umat. Menghimpun modal dan menyatukan sumber daya jamaah untuk memulai aktifitas bisnis seperti bisnis retail yang dilakukan Kitamart. Bisnis ritel, seperti membuka minimarket memungkinkan warga bertindak sebagai investor dan juga konsumen sekaligus. Konsep ini akan menjadi dasar sustainability bisnis yang berbasis komunitas.
Prediksi Asosiasi Pengusah Ritel Indonesia (Aprindo) Sepanjang 2017, penjualan industri ritel diyakini tumbuh sebesar 10% dari tahun lalu. Peningkatan ini terjadi sejalan dengan mulai membaiknya perekonomian nasional di tahun ini. yakin pertumbuhan penjualan di industri ritel akan melebihi pertumbuhan pada tahun ini, seiring dengan prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2017 yang mencapai 5,4%. pertumbuhan industri ritel adalah 2 kali sampai 2,5 kali dari pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia Djlamprong Kartiko menuturkan "Partisipasi masyarakat membuat kendala permodalan menjadi lebih mudah dihadapi. Hal ini juga akan berdampak pada pemerataan kepemilikan dan distribusi pendapatan yang lebih merata".
Lebih jauh dari itu, menurut H.M Rosyad, tokoh masyarakat setempat, mengatatakan ini adalah tantangan dan juga kesempatan bagi warga untuk berpartisipasi menjadi pilar perekonomian bangsa.