Konten dari Pengguna

Kapur Barus: Dari Tradisi ke Modernitas, Manfaat yang Tak Terbantahkan

Firsta Ninda Rosadi
Dosen Universitas Andalas
23 September 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firsta Ninda Rosadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kapur Barus atau Kamper (sumber: shutterstock.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kapur Barus atau Kamper (sumber: shutterstock.com)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapur barus atau kamper, merupakan senyawa organik yang berasal dari pohon Cinnamomum camphora atau Dryobalanops aromatica. Bentuknya berupa kristal padat berwarna putih dengan aroma khas yang kuat, sering digunakan sebagai bahan dalam pengobatan tradisional, pengawetan, dan ritual keagamaan. Kapur barus terkenal karena sifat antiseptiknya dan digunakan dalam berbagai produk rumah tangga dan farmasi. Kapur barus telah dikenal dan digunakan sejak zaman kuno, telah menjadi komoditas yang sangat berharga, terutama bagi bangsa-bangsa di Asia dan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Salah satu sumber utama kapur barus dunia berasal dari daerah Barus di pantai barat Sumatra, Indonesia. Nama kapur barus sendiri berasal dari daerah ini yang pada masa lampau menjadi pusat penghasil kapur barus terbaik di dunia. Pada masa itu, Barus dikenal oleh pedagang dari Cina, India, dan Arab, yang menjadikan kapur barus sebagai komoditas penting dalam perdagangan lintas benua. Pada abad ke-7 hingga ke-12, kapur barus dari Sumatra sudah diekspor ke berbagai wilayah dunia.
Secara kimia, kapur barus merupakan senyawa yang dikenal sebagai kamper atau camphor, sejenis keton terpene dengan rumus kimia C₁₀H₁₆O. Kapur barus alami dapat diperoleh melalui ekstraksi getah atau bagian pohon tertentu, sementara kapur barus sintetik sekarang banyak diproduksi dari turunan minyak pinus atau minyak terpentin.
ADVERTISEMENT
Kapur barus terkenal dengan keunikan dan kemampuan alaminya yang luar biasa sebagai antiseptik, pengawet, dan pengusir serangga. Selain itu, aroma kapur barus yang sangat khas membuatnya mudah dikenali dan menjadi bahan yang sering digunakan dalam ritual keagamaan di berbagai kebudayaan, mulai dari Hindu hingga Buddha. Secara historis, kapur barus juga memiliki nilai mistis di beberapa kebudayaan, di mana ia digunakan dalam upacara pemurnian, persembahan, dan pengusir roh jahat. Kapur barus dipercaya mampu menyeimbangkan energi dan menenangkan lingkungan spiritual.
Ilustrasi Pohon Cinnamomum camphora, Penghasil Kapur Barus (sumber: shutterstock.com)
Di Asia, kapur barus telah lama digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti meredakan nyeri otot, mengatasi pilek, mengurangi gatal-gatal, serta sebagai antiseptik. Dalam pengobatan Cina tradisional, kapur barus juga digunakan untuk merangsang peredaran darah. Selain itu, sejak zaman kuno, kapur barus digunakan dalam proses pengawetan, terutama dalam mumifikasi oleh bangsa Mesir. Sifat antiseptiknya yang kuat membantu mengawetkan jasad manusia atau hewan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kapur barus juga memiliki berbagai manfaat medis yang telah dikenal sejak lama. Berikut adalah beberapa manfaat medis utama dari kapur barus:
ADVERTISEMENT
Dengan sejumlah manfaat dan kegunaannya yang beragam, kapur barus tentunya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, apalagi karena permintaan kapur barus yang besar di pasar internasional. Pada masa lalu, kapur barus menjadi salah satu komoditas perdagangan utama yang diperdagangkan oleh pedagang dari India, Asia Tenggara, dan Timur Tengah. Hingga kini, kapur barus masih memiliki nilai ekonomi yang signifikan, terutama dalam industri wewangian dan pengobatan tradisional.