Konten dari Pengguna

Namazu Makhluk Mitologi Bagi Jepang Dalam Menghadapi Gempa Bumi

Firstia Naja Dhiyaulhaq
Mahasiswi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro
8 Februari 2024 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firstia Naja Dhiyaulhaq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto besama siswa-siswi kels 5 SD Negeri Daleman 01
zoom-in-whitePerbesar
Foto besama siswa-siswi kels 5 SD Negeri Daleman 01
ADVERTISEMENT
Desa Daleman, Sukoharjo (18/01/2024) – Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak terduga dan seringkali merusak dan telah lama menjadi pusat perhatian masyarakat Jepang. Dalam mitologi Jepang, terdapat sebuah cerita yang menyajikan pandangan unik terkait gempa, dimana melibatkan makhluk mitos yang disebut 'Namazu'. 'Namazu' diyakini sebagai seekor ikan lele raksasa yang hidup di bawah pulau Jepang dan memiliki peran penting dalam peristiwa gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya apa itu gempa bumi? Gempa bumi yang dikenal juga sebagai gempa tektonik merupakan fenomena geofisika ketika terjadi pelepasan energi di dalam kerak bumi. Energi ini disebabkan oleh pergeseran batuan di dalam lapisan bumi yang disebut litosfer, yang mencakup kerak bumi dan sebagian atas mantel bumi.
Gempa bumi terjadi ketika dua lempeng tektonik bertemu, saling bergerak menjauh atau saling bergesekan satu sama lain. Ketika tekanan di dalam batuan mencapai batas tertentu, batuan tersebut pecah atau bergeser, melepaskan energi yang menyebar dalam gelombang ke seluruh arah. Gelombang inilah yang disebut gelombang gempa.
Progam kerja ini dilaksanakan di SD Negeri Daleman 01 khususnya di kelas 5 oleh Firstia Naja Dhiyaulhaq, yang merupakan mahasiswi KKN TIM 1 UNDIP 2023/2024. Pelaksanaan program ini diawali dengan pengenalan mitologi Namazu kepada siswa-siswi kelas 5 sebagai makhluk yang diyakini masyarakat Jepang yang dapat menyebabkan gempa. Kemudian, disampaikanlah pengertian gempa bumi dan penyebab gempa bumi sebenarnya. Tidak ketinggalan juga disampaikan bagaimana cara melakukan evakuasi saat gempa terjadi sehingga siswa-siswi diharapkan dapat menerapkan cara evakuasi apabila terjadi gempa.
ADVERTISEMENT
Pada tahap akhir, setelah penyampaian materi secara teori, dilakukanlah praktik simulasi gempa bumi di dalam kelas sebagai bentuk implementasi cara evakuasi gempa. Simulasi ini menggunakan suara sirine yang diibaratkan sebagai tanda gempa yang datang. Saat mendengar sirine tersebut, siswa-siswi diharapkan segera melakukan evakuasi sesuai dengan materi yang dipaparkan sebelumnya.
Siswa-siswi kelas 5 sedang melakukan simulasi evakuasi gempa
Antusiasme siswa-siswi kelas 5 sangat tinggi saat melakukan simulasi evakuasi gempa. Saat simulasi telah dimulai, siswa-siswi dapat melakukan evakuasi dengan sangat baik dan mengetahui apa yang harus dilakukan. Hal tersebut membuktikan bahwa mereka dapat memahami materi tentang mitigasi bencana.
Indonesia memiliki banyak gunung aktif, sehingga tidak dapat dipungkiri sering mengalami bencana gempa bumi. Sehingga dari program kerja ini, selain siswa-siswi mendapatkan ilmu baru, diharapkan juga dapat menjaga atau menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain khususnya saat terjadi gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Penulis : Firstia Naja Dhiyaulhaq
Dosen Pembimbing :
1. Ir. Daud Samsudewa, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPM.
2. Asep Muhamad Samsudin, S.T., M.T.
3. Dr. Dra. Nurhayati M.Si.