China Dalam Industri Tokusatsu

Firyal Affaf Fitriansyah
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
12 November 2022 21:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firyal Affaf Fitriansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dari kiri: RyuuRanger, Tiger-Man, Kamen Rider Psyga (FOTO: Firyal Affaf Fitriansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Dari kiri: RyuuRanger, Tiger-Man, Kamen Rider Psyga (FOTO: Firyal Affaf Fitriansyah)
ADVERTISEMENT
Tokusatsu (特撮) merupakan kependekan dari “tokushu satsuei” yang artinya “fotografi khusus”. Dalam film tokusatsu sendiri, ia menggunakan banyak efek visual yang kebanyakan menggunakan elemen kejutan. Sama seperti film Power Rangers atau Super Sentai, henshin selalu penuh dengan efek khusus yang menakjubkan. Terutama ketika datang ke ledakan dan kejutan khusus lainnya. Tokusatsu adalah budaya pop Jepang yang diciptakan oleh Eiji Tsuburaya.Eiji Tsuburaya terinspirasi untuk membuat tokusatsu karena teater Kabuki dan Bunraku serta konsep film Hollywood tahun 1933 King Kong.
ADVERTISEMENT
Setelah sukses di Jepang, industri Tokusatsu mulai dipasarkan ke berbagai macam negara mulai dari Amerika, Australia, Indonesia, China dan banyak negara lainnya. Cara mereka memasarkannya mulai dari menjual dari dvd yang standar maupun eksklusif hingga kontrak dengan stasiun TV di suatu negara untuk menayangkan acara Tokusatsu yang biasanya ditayangkan pada Minggu pagi, karena bisa dibilang segmen pasar Tokusatsu sendiri merupakan anak-anak.
Dunia menerima dengan baik Tokusatsu dan Jepang pun dapat mengubah citra buruk masa lalunya melalui Tokusatsu yang menjunjung tinggi rasa keadilan dan kepahlawanan yang dimana sangat berbeda jauh dengan Jepang pada zaman dahulu.
Tokusatsu juga sering mengambil tema-tema atau easter egg mengenai kebudayaan dari negara lain seperti kebudayaan China contohnya pada serial Gosei Sentai Dairanger pada tahun 1993, serial ini memiliki tema tentang bela diri China, dan juga robot yang digunakan oleh para Dairanger bertema makhluk mitologi Chi.
ADVERTISEMENT
Selain memasukkan unsur China ke dalam Tokusatsu, Rumah Produksi juga menggunakan jasa dari artis dari negeri tirai bambu untuk bermain di film Tokusatsu seperti Peter Ho yang bermain di film Kamen Rider Faiz: Lost Paradise sebagai Leo atau Kamen Rider Psyga yang merupakan salah satu villain di film tersebut.
Karena kesuksesan Tokusatsu di Jepang membuat China tertarik untuk membuat film Tokusatsunya sendiri. Pada tahun 2008, Aofei Entertainment Co., Ltd memproduksi Armor Hero (Chinese: 铠甲勇士系列; "Armor Warrior Series") .
Armor Hero sendiri sudah berkembang pesat di China hingga menciptakan 7 serial hingga saat ini. Armor Hero sendiri berkonsep seperti Super Sentai yang merupakan Superhero Tim berjumlah sekitar 3 - 5 orang namun dengan kostum yang jauh lebih bervariasi dan rumit seperti Kamen Rider.
ADVERTISEMENT
Selain Armor Hero, China juga membuat Tokusatsu lain seperti Balala The Fairies yang dibuat untuk anak perempuan, Battle Strike, Golden Hero yang memiliki kostum seperti Ultraman dan masih banyak lagi.
Tokusatsu di China pun masih terbilang eksis hingga sekarang, bahkan pada Januari tahun depan akan tayang serial baru berjudul Hyperspace Guardian yang akan tayang di WeTV.
Penjualan mainan dari serial Tokusatsu juga sangat laku mulai dari mainan, action figure, baju dan masih banyak lagi, penjualan ini merupakan gabungan antara Tokusatsu buatan Jepang maupun buatan China itu sendiri.
Jadi bisa dibilang Tokusatsu sudah menjadi bagian dari hiburan di China. Jepang berhasil menyebarkan soft diplomacynya ke China, terbukti banyaknya Tokusatsu yang masih diproduksi di China hingga sekarang dan serial Tokusatsu asli Jepang pun masih tayang di TV China.
ADVERTISEMENT