Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Mencegah Peradangan dengan Makanan Anti-Inflamasi
10 Januari 2023 17:44 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fishya Elvin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tubuh memberikan reaksi inflamasi atau peradangan sebagai tanda kekebalan alami terhadap penyakit yang menyerang. Dalam hal ini, peradangan memang berperan baik untuk tubuh, tetapi tidak jarang juga kita harus mewaspadai peradangan yang terjadi pada tubuh Anda.
ADVERTISEMENT
Di samping membantu tubuh mempertahankan diri dari infeksi dan cedera, peradangan kronis dapat menyebabkan penyakit membahayakan lainnya. Dikutip dari Jurnal Circulation Research 2016, salah satu penyakit yang dapat disebabkan oleh peradangan kronis adalah gagal jantung.
Makanan yang kita konsumsi sehari-hari bisa menjadi salah satu penyebab tingginya risiko peradangan. Menurut Jurnal Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases 2017, beberapa makanan tersebut adalah fast foods yang digoreng seperti potato fries, fried chicken, hot dogs, dan cheese sticks. Selain itu, minuman manis seperti soda, maupun makanan yang dibekukan atau frozen foods juga masuk ke dalam daftar makanan dan minuman yang menjadi penyebab tingginya risiko peradangan.
Mengenal makanan antiinflamasi
Selain stres dan tingkat aktivitas yang rendah, peradangan kronis juga dapat diperparah dengan konsumsi makanan yang kurang tepat. Untuk itu pula, kita dapat mengkonsumsi makanan-makanan yang dapat meminimalisasi proses inflamasi dalam tubuh agar tidak mencapai tingkat kronis. Biasanya, makanan anti-inflamasi ini memiliki zat antioksidan yang tinggi. Beberapa makanan anti-inflamasi yang dapat dikonsumsi adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Buah beri seperti stroberi, bluberi, dan frambos
Jenis buah-buahan beri adalah buah kecil yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Buah-buahan ini banyak jenisnya, seperti stroberi, bluberi, dan frambos. Tiga jenis buah beri ini memiliki zat antioksidan anthocyanin yang paling tinggi dibanding jenis lainnya. Senyawa ini memiliki efek anti-inflamasi yang dapat mengurangi risiko penyakit dan membantu kita dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap berfungsi dengan baik.
2. Alpukat, anggur, dan ceri
Alpukat adalah buah yang mengandung zat potasium, magnesium, serat, dan lemak yang sangat sehat. Zat-zat tersebut diketahui dapat mengurangi risiko peradangan, begitu juga dengan zat anthocyanin yang dikandung oleh anggur dan ceri. Selain itu, anggur dan ceri dapat mengurangi risiko beberapa penyakit kronis yang dapat ditimbulkan dari peradangan, seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, Alzheimer, dan gangguan mata.
ADVERTISEMENT
3. Beberapa jenis sayur
Tentunya, sayur merupakan sumber makanan yang kaya akan nutrisi. Namun, terdapat beberapa jenis sayur yang termasuk makanan antiinflamasi. Pertama adalah brokoli, kembang kol, kubis, dan kale. Dikutip dari Jurnal JRSM Cardiovascular Disease 2016, mengkonsumsi sayur jenis ini dapat menurunkan risiko penyebab kanker dan penyakit jantung.
Kedua adalah paprika dan cabai yang kaya akan vitamin C dan antioksidan untuk mengurangi peradangan yang berhubungan dengan penyakit kronis seperti diabetes. Ketiga adalah beberapa jenis jamur seperti truffle, jamur kancing, dan jamur shitake yang kaya akan zat anti-inflamasi apabila dikonsumsi mentah atau dimasak dalam jangka waktu yang hanya sebentar. Jenis sayur keempat adalah tomat. Tomat kaya akan vitamin C dan potasium yang sangat baik dikonsumsi sebagai makanan antiinflamasi.
ADVERTISEMENT
4. Ikan dengan kandungan lemak tinggi
Salmon, sarden, dan ikan teri adalah jenis ikan yang berlemak sehat untuk mengurangi peradangan.
5. Dark chocolate
Siapa yang tidak suka cokelat? Makanan lezat ini kaya akan antioksidan yang dapat mengurangi inflamasi. Zat yang dikandung dalam cokelat varian dark chocolate juga dapat membuat proses penuaan yang lebih sehat. Di antara varian cokelat lainnya, dark chocolate merupakan varian yang memiliki kandungan kokoa paling tinggi, sehingga varian ini menjadi varian terbaik dalam mencegah inflamasi.
6. Kunyit
Kunyit adalah bumbu dapur yang memiliki cita rasa yang khas. Salah satu bumbu dapur yang sering digunakan dalam masakan Indonesia ini memiliki zat yang disebut curcumin. Curcumin merupakan salah satu zat anti-inflamasi yang paling kuat. Hal ini akan berdampak pada penurunan risiko peradangan yang berkaitan dengan radang sendi dan diabetes konsumennya.
ADVERTISEMENT
Demikian makanan-makanan anti-inflamasi yang dapat mencegah atau mengurangi risiko peradangan. Kita tetap harus berhati-hati terhadap peradangan yang mungkin dapat terjadi kapanpun. Karena peradangan atau inflamasi dapat berujung pada penyakit yang lebih berbahaya. Untuk dapat memaksimalkan gaya hidup sehat, kita bisa mengakali dengan cara memilih makanan yang akan dikonsumsi dengan lebih cermat. Mulailah mengurangi konsumsi makanan yang dapat membuat risiko peradangan menjadi lebih tinggi.
Keep your healthy mind in your healthy body. (FE)