Konten dari Pengguna

Jumlah Anggota Tentara Pembela Tanah Air (PETA)

Fisikella Julian Lera
Mahasiswa Semester IV, Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
22 Oktober 2022 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fisikella Julian Lera tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
PETA merupakan kesatuan militer yang dibentuk Jepang di Indonesia dalam masa pemerintahan Jepang, yang dibentuk berdasarkan peraturan pemerintahan Jepang, yaitu Osamu Seirei Nomor 44. Setiap organisasi tentu memiliki anggota, dalam artikel ini kita akan membahas Jumlah Anggota Tentara Pembela Tanah Air (PETA).
ADVERTISEMENT
Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan mulai dari sejarah terbentuknya tentara PETA, peran tentara PETA terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia, jumlah anggota tentara PETA, dan yang terakhir bubarnya tentara PETA. Mari kita simak!!
Ilustrasi Anggota Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Sumber : Musesum PETA
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anggota Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Sumber : Musesum PETA
Latar Belakang Terbentuknya PETA
Pada bulan Oktober 1943, pihak Jepang membentuk organisasi pemuda Indonesia yang paling berarti, yaitu PETA (Pembela Tanah Air). Organisasi ini merupakan suatu tentara sukarela bangsa Indonesia. Pembentukan Tentara PETA berawal dari surat Gatot Mangkupraja kepada pemimpin tertinggi Tentara Jepang yaitu Gunseikan. Isi dari surat tersebut adalah permohonan pembentukan tentara sukarela yang beranggotakan barisan pemuda Indonesia untuk menjaga tanah air dari ancaman sekutu dalam perang Asia Raya.
Peran Tentara PETA
Tentara PETA turut menjadi komponen militer Indonesia selama masa perang kemerdekaan. Tentara PETA menjadi bagian penting pembentukan Tentara Nasional Indonesia (TNI), mulai sejak dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI), hingga akhirnya menjadi TNI. Personil lulusan Tentara PETA menjadi kelompok dominan di era awal militer Indonesia karena pada masa pendudukan Belanda, pelatihan militer untuk penduduk pribumi tidak diberikan secara besar-besaran, sehingga tidak banyak yang mewarisi pendidikan militer ala Belanda.
ADVERTISEMENT
Jumlah Anggota Tentara PETA
Menurut Angga Futuh Nudzum (2019 : 28) dalam buku Giyugun, menyebutkan bahwa Pemuda-pemuda Indonesia yang melakukan tes masuk tentara PETA dengan kriteria sesuai, rata-rata mereka pemuda dari Pulau Jawa, Madura, dan Bali. Dan terdapat 1.500 orang yang mendaftar.
Begitu antusias pemuda-pemuda Indonesia yang ingin menjadi bagian dari tentara PETA, sehingga terdapat 1.500 orang yang mendaftar, dari berbagai pula, mulai dari Pulau Jawa, Madura, dan Bali. Anggota PETA tidak hanya memperoleh latihan fisik, Jepang juga mengajak anggota PETA untuk mencintai tanah air dan membangkitkan jiwa patriotisme. Pemerintahan Jepang mengatakan kepada anggota PETA jika pelatihan yang diberikan ini bermanfaat untuk melindungi bangsa Indonesia.
Menurut Nugroho Notosusanto (1979) dalam buku Tentara Peta Pada Jaman Pendudukan Jepang di Indonesia, menjelaskan bahwa di Pulau Jawa dan Pulau Madura, Balatentara Jepang menempatkan 66 Daidan di Jawa, dan 3 Daidan di Bali, dengan struktur :
ADVERTISEMENT
1. Setiap Daidan – Batalyon beranggotakan 535 personil, dipimpin oleh Daidanco :
- Komandan Batalyon dengan pangkat Mayor, setiap Daidan terdiri 4 Chudan.
- Kompanyi dipimpin oleh Cudanco, dengan pangkat Kapten.
2. Setiap Chudan terdiri dari 3 Shudan – Peleton, setiap Shudan dipimpin oleh Shodanco-Komandon Peleton.
3. Setiap Shudan – Peleton terdiri dari Bundan – Regu, setiap Regu beranggotakan 11 Giyuhei – Prajurit.
Tingkatan Pasukan PETA :
1. Daidanco adalah pasukan PETA yang paling tinggi, yaitu Batalyon.
2. Cudanco adalah pimpian kompi.
3. Shodanco adalah prajurit dari masyarakat yang pernah sekolah pada tingkat menengah pertama.
4. Budanco adalah anggota yang pernah menduduki bangku pendidikan sekolah dasar.
5. Giyuhei adalah kelompok anggota PETA yang belum bersekolah.
ADVERTISEMENT
Menurut Ahmad Mansur Suryanegara (2009 : 65) dalam buku Api Sejarah II, menyebutkan bahwa telah dibuat 69 batalyon tentara Pembela Tanah Air (PETA). Nugroho Notosusanto menjelaskan jumlah personilnya sejumlah 38.000 orang. Dengan jumlah senapan 17.218 pucuk, karaben 1.550 pucuk. Ditambah dengan Meriam, mortir, tank, dan jeep.
Selain itu terdapat juga 197 senapan mesin ringan dan 697 senapan mesin berat, 93 mortir dan 20 meriam, akan tetapi belum jelas Daidan mana yang telah diberikan meriam tersebut. ada juga sebuah kendaraan yang diberikan kepada tentara PETA adalah 132 mobil jeep (Nissan), 330 mobil truck dan 20 tank, tetapi belum jelas Daidan mana yeng pernah diberikan.
Pembubaran Tentara PETA
Pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, berdasarkan perjanjian kapitulasi Jepang dengan Blok Sekutu, Tentara Kekaisaran Jepang memerintahkan para batalion PETA untuk menyerah dan menyerahkan senjata mereka. Sebagian besar pasukan PETA mematuhi perintah ini. Presiden Republik Indonesia yang baru saja dilantik, Sukarno, mendukung pembubaran ini daripada mengubah PETA menjadi tentara nasional. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi adanya tuduhan dari Blok Sekutu.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai sejarah terbentuknya tentara PETA hingga bubarnya tentara PETA. Perlu kita ingat!, bahwa tanggal 14 Februari diperingati sebagai hari Pemberontakan Tentara Pembela Tanah Air(PETA), dengan rasa semangat dan jiwa patriotisme nya mampu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kita harus mempunyai rasa semangat yang tinggi dan jiwa patriotisme yang kuat.