Kurangnya Minat Membaca Buku di Indonesia

Fiska Nurul Aini Siregar
Mahasiswi S1 Akuntansi Universitas Pamulang
Konten dari Pengguna
3 April 2022 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fiska Nurul Aini Siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca buku. Sumber: https://pixabay.com/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca buku. Sumber: https://pixabay.com/
ADVERTISEMENT
Membaca adalah kegiatan yang membawa banyak sekali manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Memang, buku ini sebagai sumber pengetahuan yang mampu menambah dan memperbarui pengetahuan anda. Bahkan, ketika anda sering membaca buku juga mampu meningkatkan konsentrasi dan empati seseorang.
ADVERTISEMENT
Dari tahun ke tahun, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, membaca buku tidak lagi diminati masyarakat khususnya pelajar. Bahkan, dengan membaca buku, anda dapat memahami isi buku lebih mudah dari anda dapat membacanya dengan ponsel.
Seperti yang kita ketahui, bahwa anak-anak akan lebih suka memegang ponsel dari pada buku, karena ponsel lebih praktis dimasukkan ke dalam saku celana dan mudah dibawa.
Tanpa anda sadari, menggunakan ponsel lebih sulit daripada membaca buku. Misalnya, ketika anda sedang berkonsentrasi membaca, tiba-tiba muncul pesan chat atau notifikasi promosi belanja, yang akhirnya memaksa anda untuk membuka notifikasi tersebut dan selesai membaca. Sedangkan jika anda membaca menggunakan buku, anda akan terhindar dari gangguan tersebut.
Adapun beberapa manfaat yang diberikan ketika anda membaca buku:
ADVERTISEMENT
Selain ada manfaat dalam membaca, terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya minat membaca buku di Indonesia yaitu:
Dengan peggunaan ponsel dapat mempengaruhi minat membaca buku dikalangan masyarakat, seperti ketika anak tidak mau makan, sebelum bermain game online atau sebelum selesai menonton drakor, ia tidak mau melepaskan ponselnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
sosial media berperan penting dalam mempengaruhi minat belajar dan membaca siswa, keberadaan Instagram, Twitter, TikTok, WA telah menyita banyak waktu siswa, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan membaca justru terbuang percuma. mengakses media sosial.
Di era teknologi yang canggih, segala sesuatu dapat diperoleh secara instan. Saat Anda membutuhkan informasi untuk pekerjaan rumah, Anda tidak perlu lagi membaca buku atau pergi ke perpustakaan. Karena dengan menggunakan mesin pencari seperti google, chrome dan anda bisa mendapatkan apa yang anda butuhkan dengan cepat.
ADVERTISEMENT
Anda juga dapat melihat bahwa model pembelajaran saat ini kebanyakan digital, yang juga akan berdampak pada penurunan minat baca anak.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut, jika tidak segera diatasi maka akan berkelanjutan seperti itu secara terus menerus dan dapat menurunkan minat baca di Indonesia.
Ditulis oleh Fiska Nurul Aini Siregar mahasiswa S1 Akuntansi dari Universitas Pamulang.