Ancaman Indonesia Emas 2045 : Terimplementasi atau Hanya Angan

Indonesia pada tahun 2045 akan menginjak usia ke-100, dan momentum ini akan dianggap dan dikenal sebagai Indonesia emas. 21 tahun lagi harapan yang dimiliki untuk merealisasikan hal tersebut adalah kreativitas, kecerdasan tinggi dan inovatif yang besar dari generasi emas yang akan menjadi pemimpin di Indonesia kedepannya. Dengan mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah dan populasi masyarakat yang dinamis, juga dengan generasi emas yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi negara dengan kemajuan berdaya saing global. Apakah hal tersebut dapat direalisasikan dengan banyaknya masalah yang belum teratasi?

Generasi emas 2045 diibaratkan sebagai harapan dan mimpi bagi generasi millenial ataupun boomers terkait dengan kemajuan negara, seperti halnya mempunyai lapangan kerja yang lebih luas, mengelola sendiri sumber daya alam yang ada, pendidikan yang bersaing secara global dan mampu sejajar dengan negara maju lainnya. Namun, apakah hal tersebut dapat terwujud dengan keadaan Indonesia sekarang yang masih belum menemukan titik terang? Mewujudkan hal yang diharapkan tidak semudah membalikkan tangan. Sudah dikatakan merdeka dengan angka 79 tahun, sumber daya manusia di Indonesia masih terbilang jauh dari penduduk di negara maju lainnya. Di beberapa daerah masih banyak yang belum menerapkan perilaku adaptif terkait perkembangan dan budaya lain yang masuk ke dalam Indonesia, seperti halnya masih banyak orangtua yang lebih memilih memasukkan anaknya ke sekolah keagamaan tradisional dibanding sekolah berbasis formal modern. Sehingga masih ada beberapa anak yang buta teknologi. Kondisi yamg secara langsung menunjukkan sifat primitif menjadi ancaman pertama bagi perwujudan Indonesia Emas 2045.

Mendukung sumber daya manusia yang efektif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 ( image.2 Fitra Nur Asri, dibuat di canva)

Rentannya sisi iklim Indonesia yang merupakan negara kepulauan merupakan salah satu dari ancaman mengapa Indonesia emas bisa saja hanya menjadi angan. Banjir, tanah longsor dan kenaikan muka air laut memacu keterbatasan dalam pembangunan infrastruktur. Iklim secara global telah memaksa temperatur planet bumi melebihi 1,5 derajat celcius dibandingkan dengan era pra-revolusi industri. Di Indonesia krisis iklim telah memperburuk kehidupan masyarakat pesisir dengan bukti nyata ratusan nelayan meninggal di tengah laut, ratusan desa pesisir diterjang banjir, dan puluhan pulau kecil yang telah tenggelam.

Walaupun Indonesia Emas 2045 memberikan serta menawarkan visi yang menjamin hal baik untuk masa depan, tantangan seperti masyarakat yang masih primitif, korupsi dan perubahan iklim yang masih mengancam terwujudnya pencapaian. Terlebih pada kesenjangan dalam pendidikan dan ketidakadilan sosial dapat menghambat pergerakan aktif masyarakat dalam pembangunan. Korupsi yang masih merajalela berpotensi tinggi dalam merusak kepercayaan publik dan menghalangi berjalannya investasi masuk. Sementara itu, dampak perubahan iklim juga menjadi ancaman nyata yang perlu diatasin untuk keberlanjutan lingkungan.

Meskipun mempunyai tantangan dalam hal ini, terdapat harapan besar untuk sebuah perbaikan. Melakukan investasi dalam cakupan yang lebih besar dalam bidang pendidikan, peningkatan akuntabilitas dalam pemerintahan dan inisiatif yang besar untuk menghadapi perubahan iklim, kita dapat membangun fondasi yang jauh lebih kuat untuk generasi mendatang. Kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci dalam mengatasi tantangan dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan bekerja sama masa depan yang lebih baik untuk Indonesia tidak akan hanya menjadi angan, tetapi akan menjadi sebuah kenyataan yang dapat tercapai.