Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN-P 33 UMSIDA Inovasikan Alat Cuci Tangan Otomatis Sebagai Prasarana
5 Maret 2022 9:59 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 9 Oktober 2024 16:52 WIB
Tulisan dari Fitrah Cornellya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Sidoarjo --- Kasus terinveksi Covid-19 di Indonesia makin bertambah. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindarinya adalah dengan memakai masker saat berpergian, menjaga jarak, tidak menyentuh barang ataupun benda di tempat-tempat umum bahkan tidak dianjurkan untuk berjabat tangan dengan orang lain serta rajin mencuci tangan. Menurut World Health Organization (WHO), cuci tangan yang baik dilakukan secara 20 detik agar kuman dan virus mati. Untuk memudahkan masyarakat, khususnya masyarakat Ngingas untuk mencuci tangan, mahasiswa KKN-Pencerahan prodi teknik elektro fakultas saintek UMSIDA merancang alat cuci tangan otomatis menggunakan sensor infrared dan dan beberapa alat controller. Dia adalah Aga Septi Maulana. Menurutnya alat ini dapat berjalan dengan sumber listrik bertegangan 12 volt.
Alat yang digunakan dalam pembuatan alat cuci tangan otomatis ini adalah obeng, tang, lem tembak, atraktor, gunting, solder, alat tulis dan cutter. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah relay, sensor infrared, tangki air, wastafel, isi lem tembak, pompa air elektrik, dan lem G. Perancangan desain alat dimulai dari skema elektronik. Kemudian dirakit sistem elektronik alat sesuai dengan desain skema elektroniknya. Pompa air sebagai penyedot air. Sensor infrared sebagai alat untuk mendeteksi adanya tangan yang akan melakukan cuci tangan. Pompa udara digunakan untuk menarik pumping sabun cuci tangan secara otomatis.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa asal prodi teknik elektro tersebut menjelaskan, pemograman alat disesuaikan dengan rencana awal. “Ketika hendak mencuci tangan dimana tangan berjarak 15 cm dari sensor, maka air akan mengalir secara otomatis untuk membasuh.” ujar Aga. Kemudian secara otomatis air mati ketika sensor tidak terdeteksi dengan objek (tangan) dan sabun cuci tangan keluar ketika tangan mendekati sensor. Sistem akan berhenti ketika sensor tidak mendeteksi objek (tangan). Alat cuci tangan otomatis ini diserahkan di kantor kepala Desa Ngingas sebagai lokasi KKN-Pencerahan kelompok 33 UMSIDA, Kamis (03/03).
(Penulis: Abd. Majid)
(Editor: Fitrah Cornellya)