Sembuh Bersama Semesta

Fitranaya Arlian Cintaya Dewi
Mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
11 Desember 2022 16:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitranaya Arlian Cintaya Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manusia dan permasalahannya merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Semakin manusia tumbuh, semakin rumit permasalahan yang datang dan meminta untuk diselesaikan. Kebanyakan dari mereka mengungkapkan kerisauan sampai ketidaksanggupan diri akibat masalah yang datang dalam hidup mereka. Menangis adalah salah satu bukti bahwa kuat seseorang akan patah karena semestanya sedang keras.
ADVERTISEMENT
Fase-fase kerasnya kehidupan sebenarnya akan dialami semua manusia, namun peralihan dari remaja menuju dewasalah dimana fase penggebrakan diri seseorang yang mengharuskan memilih untuk menyelesaikan dengan tangis atau meyimpan dengan tegar. Seseorang yang mengalami hal ini sebaiknya memiliki wadah untuk mencurahkan isi hatinya. Mencurahkan isi hati bukan hanya sekedar cerita pada orang lain, karena tidak semua orang suka mengumbar kesedihan dan jatuhnya diri mereka. Ada dari mereka yang hanya diam dengan beribu cabang pemikiran dalam kepalanya untuk menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Mereka yang mengalami fase sulit dalam hidup selalu berpikir apakah dirinya dapat berguna setidaknya untuk membahagiakan dirinya sendiri.
Menyembuhkan diri dengan menelusuri keindahan-keindahan yang tuhan ciptakan secara sempurna bisa menjadikan pikiran lebih baik dari sebelumnya. Sehat raga tapi jiwanya sedang berantakan menjadi salah satu alasan manusia menyembuhkan sebuah sakit yang tidak bisa dilihat orang lain. Tuntutan untuk selalu menjadi bisa dan tekanan yang selalu berpacu setiap harinya berakibat stress pada manusia yang menjalankan.
Gunung yang menghadap kampus Institut Teknologi Telkom Purwokerto dan Pantai Sekembu di Jepara, Jawa Tengah (Foto: Dokumen pribadi)
Keindahan alam seperti gunung dan pantai bisa menjadi media penyembuhan diri bersama semesta. Alam sekitar memberikan ketenangan yang dirasakan jiwa dan memberikan suatu energi positif. Energi tersebut bisa menjernihkan pikiran dan membantu menemukan jalan agar kita dapat menghadapi masalah dengan kuat hingga menyelesaikan dan memenangkan kehidupan kita kembali. Masalah dapat hadir tanpa sebab karena sanggupnya kita yang menjadikan kita menerima masalah tiba-tiba. Penyembuhan dengan cara menikmati alam raya merupakan sembuh dengan caranya sendiri, karena diri kita dengan orang lain berbeda cara menikmati indah yang disajikan. Selayaknya menjadi dewasa, menyelesaikan masalah juga punya tahap penyelesaiannya, dituntut untuk menerima masalah dan didorong untuk menemui terang setelah tangis yang berkepanjangan. Sejatinya sembuh akan hadir ketika sungguh terus hidup dalam dirinya.
ADVERTISEMENT