Cedera Olahraga? RICE Solusinya

Fitri Arofiati
Dosen Prodi Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan kepakaran bidang keperawatan medikal bedah, terutama perawatan kritis dan manajemen keperawatan serta tehnologi keperawatan
Konten dari Pengguna
9 November 2023 12:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitri Arofiati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penulis : Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Shelany Anugerah, Wilastu Suci Mahanani, Sayyida Nafisa, Mellinda Putri Tiara, Sandi Ihsan Rafiqi, Rofiqotus Syarifah, Nabila Garnis Pramesti, Athaya Intan Fitriani, Kinanti, Nanda Apriliani
ADVERTISEMENT
Pembimbing : Dosen S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fitri Arofiati, Ns.,MAN.,Ph.D.
Olahraga saat ini merupakan kegiatan yang digandrungi oleh masyarakat, baik anak-anak sampai orang dewasa. Olahraga yang sering dilakukan, seperti voli, sepak bola, basket, dan sebagainya. Selain menyehatkan tubuh, olahraga juga beresiko untuk mengalami cedera. Tahukah kamu apa itu cedera? Yuk simak untuk tahu lebih lengkapnya.
Cedera merupakan keadaan yang tidak mengenakan bagi semua kalangan, rasa nyeri yang terasa tentu saja membuat orang tidak nyaman. Cedera olahraga dapat terjadi karena terjatuh ketika bertubrukan dengan tim lawan sehingga kaki tidak dapat menopang tubuh secara sempurna. Tentu saja hal ini membuat seseorang tidak dapat melanjutkan pertandingan dikarenakan nyeri yang dialaminya.
ADVERTISEMENT
Menurut WHO tahun 2016, terdapat cedera futsal sebesar 235 cedera dari keseluruhan total 1000 permainan. Berdasarkan data Kemenkes 2018, angka kejadian akibat cedera di Indonesia sebanyak 9,2%, data tersebut meningkat 1% dari tahun 2013 sebesar 8,2%. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki angka cedera akibat olahraga dengan cedera luka robek sebesar 19,7%, luka lecet atau memar sebesar 56,1%, dan terkilir sebesar 36,1%. Secara keseluruhan tempat cedera pada bagian anggota tubuh bawah sebesar 64,5% dan bagian atas 33,69%.
Ketika cedera terjadi, banyak masyarakat yang belum mengetahui cara penanganannya sehingga upaya yang dilakukan justru akan memperburuk kondisi atau keadaan korban. Lalu apa yang harus sebaiknya dilakukan ketika terjadi kejadian seperti itu? Menurut Fitri Arofiati, Dosen Program Studi Keperawatan FKIK UMY penanganan yang tidak tepat bukan hanya memperburuk kondisi atau keadaan korban namun dapat mengakibatkan kecacatan permanen. Dengan demikian pemilihan metode penanganan yang tepat sangat dibutuhkan, salah satunya adalah metode RICE.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa metode yang digunakan untuk menangani cedera olahraga. Namun, menurut Kristiani.R.B. tahun 2019, RICE merupakan salah satu metode yang terbukti efektif untuk menolong korban yang mengalami cedera akibat olahraga. Yuk kita bahas apa itu metode RICE.
Metode RICE merupakan pertolongan pertama untuk seseorang yang mengalami cedera. RICE merupakan sebuah singkatan untuk R = Rest, I = ice, C = compression, E = Elevation. Mari kita simak penjelasannya.
- R = Rest atau istirahatkan, ketika terjadi cedera maka hal yang harus pertama kali dilakukan adalah mengistirahatkan bagian yang terkena cedera tersebut agar tidak terjadi keparahan yang berlanjut.
Gambar 1 Rest (Kemenkes RI)
- I = Ice atau es, langkah selanjutnya kita dapat memberikan es pada tempat yang terjadi cedera. Caranya dengan membungkus es menggunakan ice bag atau jika tidak ada maka es bisa dibungkus menggunakan kain lalu ditempelkan pada bagian yang cedera. Lakukan pengompresan selama 15-20 menit sampai rasa nyeri yang dirasakan berkurang. Fungsi diberikan es ini adalah untuk memperkecil pembuluh darah agar rasa nyeri dapat berkurang.
ADVERTISEMENT
Gambar 2 Ice (Kemenkes RI)
- C = compression atau penekanan, lakukan penekanan menggunakan elastic bandage atau perban elastis untuk mengurangi pembengkakan yang terjadi pada area cedera.
Gambar 3 Compression (Kemenkes RI)
- E = Elevation atau menaikan, langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah menaikan kaki agar posisinya lebih tinggi dari jantung, dapat diberi bantal pada kaki lalu posisi tubuh dapat berbaring rileks. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan dan juga mengurangi nyeri akibat cedera.
Gambar 4 Elevation (Kemenkes RI)
Hal tersebut merupakan penjelasan terkait pertolongan pertama menggunakan metode RICE, jika teman-teman merasa tidak dapat melakukannya maka dapat menelepon bantuan medis untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Sekian sedikit penjelasan mengenai pertolongan pertama menggunakan metode RICE, semoga bermanfaat.
Source:
https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/bagaimana-pencegahan-cedera (diakses pada 9 November 2023 pukul 11.15 WIB)
ADVERTISEMENT
Kristiani, R. B. (2019, September). The Effect Of Cold Compress On Pain In Muscle Injury After Collection Of Loads In The Jm Fitness Center, Kapas Madya Village, Kenjeran Subdistrict, Surabaya. In International Conference of Kerta Cendekia Nursing Academy (Vol. 1, No. 1).
Riskesdas (2018)’Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar ’, Riskesdas, pp. 1-100