Konten dari Pengguna

Bukan Konflik, Ini Penjajahan: Realitas Palestina di 2025

Fitria Ambarwati
Mahasiswa Semester 2 Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Jakarta
21 April 2025 9:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitria Ambarwati tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa solidaritas untuk Palestina berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat, dengan peserta membawa spanduk besar bertuliskan "Free Palestine! End the Siege on Gaza! Money for Jobs Not Genocide." Aksi ini mencerminkan gelombang dukungan masyarakat internasional terhadap rakyat Palestina yang terus mengalami penindasan. Meskipun foto ini diambil sebelum tahun 2025, pesan dan tuntutan yang disuarakan tetap relevan dengan situasi Palestina hingga kini.

Sumber gambar:
iStockphoto / Gaza Protest
https://www.istockphoto.com/en/photo/gaza-protest-gm507270771-45828296 
Gambar ini bersifat ilustratif dan tidak merujuk pada peristiwa tahun 2025 secara langsung
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa solidaritas untuk Palestina berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat, dengan peserta membawa spanduk besar bertuliskan "Free Palestine! End the Siege on Gaza! Money for Jobs Not Genocide." Aksi ini mencerminkan gelombang dukungan masyarakat internasional terhadap rakyat Palestina yang terus mengalami penindasan. Meskipun foto ini diambil sebelum tahun 2025, pesan dan tuntutan yang disuarakan tetap relevan dengan situasi Palestina hingga kini. Sumber gambar: iStockphoto / Gaza Protest https://www.istockphoto.com/en/photo/gaza-protest-gm507270771-45828296  Gambar ini bersifat ilustratif dan tidak merujuk pada peristiwa tahun 2025 secara langsung
Sudah lebih dari 75 tahun, bangsa Palestina hidup dalam bayang-bayang penindasan yang tak berkesudahan. Agresi demi agresi terus menghantam tanah kelahiran mereka, dan hingga April 2025, lebih dari 39.000 nyawa melayang serta 88.000 lainnya terluka akibat kekerasan bersenjata yang dilancarkan Israel sejak Oktober 2023. Ini bukan sekadar konflik, tetapi bentuk penjajahan modern yang terus dibiarkan oleh dunia. Ketika nilai-nilai kemanusiaan dipertaruhkan, suara solidaritas menjadi keharusan, bukan pilihan.
ADVERTISEMENT
Wilayah historis Palestina sebelum tahun 1948 mencakup sekitar 27.000 kilometer persegi. Namun kini, rakyat Palestina hanya memiliki kendali atas sekitar 15 persen wilayah tersebut, yaitu sekitar 4.050 kilometer persegi. Sebagian besar tanah mereka telah dicaplok melalui permukiman ilegal, pendudukan militer, dan pengusiran paksa. Apa yang tersisa pun terus dihimpit oleh blokade dan tembok-tembok pemisah.
Warga Palestina memeriksa area yang hancur akibat serangan udara Israel yang menghantam tenda-tenda pengungsi di Khan Younis, Jalur Gaza. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya agresi militer yang menyebabkan ribuan warga sipil kehilangan tempat tinggal dan nyawa. Kredit foto: Ali Jadallah/Anadolu via Al Jazeera Sumber: https://aje.io/dl1rvm
Gaza, salah satu wilayah yang masih ditempati penduduk Palestina, telah berubah menjadi wilayah paling terisolasi di dunia. Dikenal sebagai penjara terbuka terbesar di dunia, wilayah ini terus menjadi sasaran serangan udara, laut, dan darat. Lebih dari dua juta jiwa yang di tinggal di sana dalam kondisi yang tidak manusiawi. Laporan dari OCHA dan Al Jazeera menyebutkan bahwa rumah sakit kehabisan pasokan medis, sekolah hancur, dan warga sipil hidup dalam ketakutan setiap hari.
ADVERTISEMENT
Organisasi seperti Amnesty International dan Human Rights Watch telah mengkategorikan tindakan Israel sebagai apartheid modern. Namun, sebagian besar media internasional masih memilih narasi netral seperti “bentrokan” atau “konflik”, yang menyamarkan ketimpangan besar antara penjajah dan yang dijajah. Ini bukan dua kekuatan yang seimbang. Ini adalah penjajahan terang-terangan terhadap rakyat yang kehilangan hak hidupnya.
Sebagai negara yang merdeka dari penjajahan, Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk tidak bersikap netral. Dalam Pembukaan UUD 1945, tertulis jelas bahwa “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan”. Oleh karena itu, membela Palestina bukan semata-mata isu agama, tetapi sikap kemanusiaan yang mencerminkan nilai dasar kebangsaan kita.
Jika kita diam, maka kita ikut menyetujui kezaliman. Membela Palestina adalah membela nilai keadilan yang universal. Selama masih ada anak-anak yang kehilangan keluarganya, ibu yang meratapi anaknya, dan warga sipil yang hidup tanpa kepastian, maka suara kita tak boleh padam. Palestina adalah ujian moral terbesar zaman ini, dan kita semua adalah bagian dari jawabannya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fitria Ambarwati Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Jakarta
Daftar Pustaka:
1. Amnesty International. (2022). Israel’s apartheid against Palestinians: Cruel system of domination and crime against humanity. Diakses pada 21 April 2025 https://www.amnesty.org/en/latest/campaigns/2022/02/israels-system-of-apartheid/ 2. Human Rights Watch. (2021). A Threshold Crossed: Israeli Authorities and the Crimes of Apartheid and Persecution. Diakses pada 21 April 2025 https://www.hrw.org/report/2021/04/27/threshold-crossed/israeli-authorities-and-crimes-apartheid-and-persecution 3. United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA). (2025). Humanitarian Response in the Occupied Palestinian Territory. Diakses pada 21 April 2025 https://www.ochaopt.org/ 4. Al Jazeera. (2024). Israel-Gaza War in Maps and Charts: Latest Updates. Diakses pada 21 April 2025 https://www.aljazeera.com/news/longform/2024/4/8/israel-gaza-war-in-maps-and-charts-latest-updates 5. BBC News. (2023). Israel and the Palestinians: A Conflict Timeline. Diakses pada 21 April 2025 https://www.bbc.com/news/world-middle-east-29123668 6. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). (2023). Sikap Komnas HAM terhadap Konflik Israel–Palestina. Diakses pada 21 April 2025 https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2023/10/13/2555/sikap-komnas-ham-terkait-konflik-israel-palestina.html 7. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembukaan. Diakses pada 21 April 2025 https://www.mkri.id/public/content/infoumum/regulation/pdf/UUD45%20ASLI.pdf
ADVERTISEMENT
Referensi Gambar:
1. Jadallah, A. (2025). Palestinians inspect a damaged area after an Israeli air strike targeting tents sheltering displaced people in Khan Younis. Al Jazeera via Anadolu Agency. Tersedia di: https://aje.io/dl1rvm 2. iStockphoto. (2021). Gaza Protest - Pro-Palestinian rally with banner "Free Palestine! End the Siege on Gaza!" [Foto]. Diakses dari: https://www.istockphoto.com/photo/gaza-protest-gm507207771-45828296