Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Keindahan Di Desa Adat Panglipuran Bali Dengan Harmonis Dan Toleransi
16 September 2024 9:53 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Fitria Nisa Habibah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terkenal memiliki keindahan pantai yang sangat menakjubkan. Selain pantai, salah satu wisata yang sering dikunjungi para wisatawan ialah Desa Panglipuran yang terletak di Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bali. Dalam sejarah, desa panglipuran telah dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Selain itu, Desa Panglipuran dikenal sebagai salah satu desa yang mempertahankan kearifan lokal dan tradisi dengan sangat kuat. Salah satu aspek yang menonjol dari kehidupan masyarakat di desa ini adalah moderasi beragama, di mana masyarakat hidup secara harmonis dengan berpegang teguh terhadap nilai-nilai agama dan adat istiadat yang berlaku.Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang terkenal memiliki keindahan pantai yang sangat menakjubkan. Selain pantai, salah satu wisata yang sering dikunjungi para wisatawan ialah Desa Panglipuran. Dalam sejarah, desa panglipuran telah dinobatkan sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Selain itu, Desa Panglipuran dikenal sebagai salah satu desa yang mempertahankan kearifan lokal dan tradisi dengan sangat kuat. Salah satu aspek yang menonjol dari kehidupan masyarakat di desa ini adalah moderasi beragama, di mana masyarakat hidup secara harmonis dengan berpegang teguh terhadap nilai-nilai agama dan adat istiadat yang berlaku.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Desa Panglipuran memiliki kehidupan komunal yang kuat, dimana gotong royong dan kerja sama menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Kegiatan seperti upacara adat, perayaan hari besar agama, dan kegiatan sosial lainnya dilakukan bersama-sama, tanpa memandang perbedaan individu. Sebagian besar penduduknya adalah penganut Hindu Bali, dan mereka mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan adat setempat dalam kehidupan sehari-hari. Pura-pura yang ada di desa ini tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Selain dikenal dengan Desa yang kuat akan nilai adat istiadat yang ada. Desa Panglipuran juga dikenal sebagai salah satu desa wisata yang selalu menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Bali. Contohnya desa ini memiliki tata ruang yang unik yaitu terdiri dari Utama, Madya dan Nista, serta adanya rumah adat khas Bali dengan sistem pengelolaan pemerintahan yang terstruktur. Hal ini, moderasi memiliki peranan penting dalam menjaga budaya yang ada.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Desa Panglipuran memberikan contoh masyarakat hidup secara harmonis. Walaupun sebagaian masyarakatnya menganut agama Hindu, tetapi mereka tetap saling menghormati dan toleransi terhadap agama lain. Hal tersebut ditunjukkan ketika kami berkunjung ke Desa Panglipuran. Penduduk Desa Panglipuran memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan sholat ashar di tempat yang sudah disediakan oleh penduduk sekitar. Di desa ini terdapat beberapa tempat suci seperti Pura untuk umat Hindu dan tempat ibadah lainnya untuk komunitas minoritas. Akan tetapi, hal tersebut tidak dijadikan masalah dalam hal Pengelolaan tempat ibadah. Artinya mereka melakukan pengelolaan dengan baik dan memiliki rasa toleransi yang tinggi, sehingga para wisatawan dapat melaksanakan ibadahnya masing-masing selama tidak mengganggu aktivitas desa.
Masyarakat Desa Panglipuran memberikan contoh masyarakat hidup secara harmonis. Walaupun sebagaian masyarakatnya menganut agama Hindu, tetapi mereka tetap saling menghormati dan toleransi terhadap agama lain. Hal tersebut ditunjukkan ketika kami berkunjung ke Desa Panglipuran. Penduduk Desa Panglipuran memberikan izin kepada kami untuk melaksanakan sholat ashar di tempat yang sudah disediakan oleh penduduk sekitar. Di desa ini terdapat beberapa tempat suci seperti Pura untuk umat Hindu dan tempat ibadah lainnya untuk komunitas minoritas. Akan tetapi, hal tersebut tidak dijadikan masalah dalam hal Pengelolaan tempat ibadah. Artinya mereka melakukan pengelolaan dengan baik dan memiliki rasa toleransi yang tinggi, sehingga para wisatawan dapat melaksanakan ibadahnya masing-masing selama tidak mengganggu aktivitas desa.
ADVERTISEMENT