Konten dari Pengguna

Generasi Muda Bersama SDM Perpustakaan: Kolaborasi Cerdas Pembelajaran Modern

Fitria Salsabiila
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tertarik dengan isu-isu pendidikan di Indonesia
28 April 2025 19:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitria Salsabiila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perpustakaan memiliki peran yang tak kalah penting di era digital saat ini, tak hanya sekadar ruang sunyi suatu penyimpanan buku, melainkan menjadi pusat pembelajaran aktif dan kolaboratif. Di era pembelajaran modern yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang tak terbatas, peran perpustakaan di lingkungan pendidikan tinggi terus menerus mengalami pergeseran. Bukan hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan dan meminjam buku, tetapi kini perpustakaan dituntut menjadi pusat pembelajaran aktif yang dinamis dan adaptif terhadap kebutuhan generasi muda. Di balik transformasi ini, terdapat satu elemen yang menjadi kunci guna menentukan keberhasilannya yaitu: sumber daya manusia (SDM) perpustakaan.
ADVERTISEMENT
SDM perpustakaan bukan hanya pustakawan, mereka kini berperan sebagai fasilitator literasi informasi, pengelola konten digital, pendamping akademik, hingga pelatih keterampilan riset. Keterampilan teknis seperti mengelola repositori digital, memberikan layanan referensi daring, dan menggunakan perangkat lunak manajemen perpustakaan menjadi keahlian yang sangat penting di era pembelajaran modern saat ini. Namun, lebih dari sekadar kemampuan teknis, SDM perpustakaan masa kini juga memerlukan pendekatan humanis dan komunikatif. Mereka harus mampu menarik serta membangun hubungan yang dekat dengan mahasiswa, memahami akan kebutuhan akademik generasi muda, dan menghadirkan layanan yang relevan, fleksibel, dan mudah diakses.
Ilustrasi Bincang Singkat di Perpustakaan Fakultas Syariah UIN Jakarta (Sumber: Penulis)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bincang Singkat di Perpustakaan Fakultas Syariah UIN Jakarta (Sumber: Penulis)
Generasi muda saat ini khususnya mahasiswa ialah digital native yang terbiasa dengan kecepatan, kenyamanan, dan personalisasi. Mereka tidak lagi mencari informasi melalui cara-cara tradisional, tetapi lebih memilih platform daring, database ilmiah, atau bahkan media sosial sebagai sumber pembelajaran yang mudah diakses dan cepat. Dalam konteks ini, perpustakaan yang tidak mampu beradaptasi akan ditinggalkan. Maka dari itu, SDM perpustakaan perlu merancang layanan yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik dan interaktif. Misalnya, penyediaan ruang belajar kolaboratif, program literasi informasi berbasis media sosial, serta pelatihan akademik yang dikemas secara kreatif guna menarik perhatian dan minat mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi antara generasi muda dan SDM perpustakaan bukan hanya soal pelayanan satu arah, melainkan kemitraan dua arah yang saling menguatkan dan melengkapi satu sama lain. Mahasiswa dapat dilibatkan dalam pengembangan konten digital perpustakaan, menjadi relawan literasi informasi, atau bahkan mengusulkan inovasi layanan melalui komunitas kampus. Beberapa perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia bahkan sudah mulai membangun forum bersama antara pustakawan dan mahasiswa untuk mendiskusikan pengembangan layanan. Nah inisiatif semacam ini yang akan menjadi bukti bahwa SDM perpustakaan yang terbuka terhadap kolaborasi dapat memperluas peran perpustakaan sebagai jantung intelektual kampus.
Di sisi lain, generasi muda juga diharapkan dapat lebih aktif menjadikan perpustakaan sebagai mitra belajar, bukan sekadar fasilitas pelengkap. Komunikasi yang terbuka dan keinginan untuk tumbuh bersama, kolaborasi antara mahasiswa dan SDM perpustakaan dapat menjadi kunci dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang lebih progresif dan inklusif. Jadi dalam dunia akademik yang terus berubah, kolaborasi cerdas inilah yang akan menghidupkan kembali perpustakaan sebagai pusat pengetahuan yang relevan, menarik, dan bermakna.
ADVERTISEMENT