Era Gen Z: Kenapa Organisasi Mahasiswa Semakin Sepi?

Fitria Salsabila
Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Konten dari Pengguna
30 Januari 2023 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitria Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Organisasi Mahasisa BEM FISIPOL UMY. Dokumen Peibadi: Fitria Salsabila
zoom-in-whitePerbesar
Organisasi Mahasisa BEM FISIPOL UMY. Dokumen Peibadi: Fitria Salsabila

Emang ikut organisasi dapat apa, sih?

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memasuki bangku kuliah, salah satu tempat berproses yang selalu hadir adalah organisasi mahasiswa (ormawa) baik UKM maupun komunitas tingkat kampus. Setelah penerimaan mahasiswa baru (maba) berbondong-bondong mencari tahu organisasi mana yang harus diikuti.
ADVERTISEMENT
Namun, rasanya semakin hari minat mahasiswa terhadap organisasi cukup menurun. Partisipasi aktif baik dalam penyelenggaraan maupun peserta kegiatan tidak terlihat mengagumkan, dinilai dari kuantitas yang ada.
Hal inilah yang saya rasakan selama mengikuti organisasi mahasiswa saat kuliah, menjadi anggota, kepala divisi, hingga ketua pelaksana. Sulitnya melaksanakan kegiatan karena anggota yang tidak sepenuhnya terlibat, maupun sulitnya mengajak partisipasi agar kegiatan ramai pesertanya.
Tidak sedikit mahasiswa di bangku kuliah yang enggan berpartisipasi dengan organisasi karena merasa tidak terlibat, tidak tertarik, hingga tidak merasa diuntungkan. Belum lagi FOMO atas pencapaian orang lain yang terlihat memberikan jaminan penunjang karier.
Kekhawatiran sebab belum memiliki pengalaman sebagai daya jual, hingga persaingan dunia kerja yang semakin ketat. Hal ini membuat tidak sedikit mahasiswa melirik bootcamp maupun program lainnya yang dirasa bisa menunjang kehidupan pasca kampus nanti.
ADVERTISEMENT

Ikut Magang untuk Jenjang Karier

Ilustrasi magang. Foto: mojo cp/Shutterstock
Cukup mengejutkan ketika masih mahasiswa baru namun sudah memiliki pengalaman magang yang banyak. Hal ini tentu terlihat akan memberikan janji terhadap prospek karier di masa depan. Bukan berarti di organisasi mahasiswa tidak akan mendapatkan skill penunjang karier. Bahkan mungkin jauh lebih besar seperti relasi, dan sertifikasi. 
Namun, sebagai mahasiswa yang sudah mencicipi organisasi, magang dan sedang mengemban organisasi serta magang bersamaan. Program magang jauh lebih menguntungkan, relasi dengan orang "pasti", mendapatkan skill kerja hingga uang yang membayar rasa lelah. Banyak hal di program magang lebih terlihat pasti untuk jenjang karier, pengalaman kerja yang bisa ditulis di CV, hingga portofolio untuk karier berikutnya.

Organisasi Sungkan Melakukan Perubahan

Ilustrasi mahasiswa. Foto: shutterstock
Satu hal yang saya cukup kesal terhadap suatu organisasi adalah budaya di dalamnya. Organisasi yang cenderung sungkan berubah untuk mencoba hal yang visioner, dan lebih memilih berada di zona nyaman atau mengikuti angkatan sebelumnya, salah satu penyebabnya adalah masih ikut terlibatnya alumni sebelumnya secara intim.
ADVERTISEMENT
Hal ini akan berdampak pada kondisi internal dan output (program kerja) yang diberikan. Permasalahan yang sama akan terus berulang dan sulit menemukan bagaimana penyelesaiannya.
Membuat suatu perubahan memang sangat sulit, belum lagi masa periode yang singkat. Tidak adanya kemauan berubah inilah yang membuat organisasi bisa tertinggal, tak dilirik lagi.
Organisasi bukan lagi menjadi wadah yang dicari. Namun juga perlu melakukan relevansi terhadap apa yang menjadi kebutuhan mahasiswa dan masyarakat, yang kemudian dikemas menjadi program menarik.

Organisasi Memiliki Perannya Sendiri

Tidak sedikit organisasi yang mampu memberikan perubahan baik untuk mahasiswa, kampus, maupun masyarakat. Organisasi adalah tempat pembelajaran pertama kemampuan yang kemudian hari bermanfaat untuk dunia kerja.
Manajemen waktu misalnya, salah satu hal yang didapatkan dalam organisasi adalah bagaimana kita belajar mengelola waktu, sehingga ketika memasuki dunia kerja kita sudah cakap dan 'tidak kaget' dengan bertumpuknya pekerjaan dan agenda meeting.
ADVERTISEMENT
Dampak baik organisasi mahasiswa adalah masyarakat luas. Misalnya, pelayanan kampus yang kurang baik, organisasi mahasiswa hadir untuk mahasiswa itu sendiri, bersama-sama dalam melakukan perubahan yang menguntungkan.
Organisasi mahasiswa memiliki peranan yang besar dalam ranah kampus, untuk mahasiswa khususnya. Mengembangkan minat bakat sampai mewadahi ketertarikan dalam berbagai hal.
Ketertinggalan organisasi mahasiswa menjadi salah satu faktor mengapa sedikit sekali mahasiswa yang mau melirik. Sudah saatnya organisasi mahasiswa membawa dampak sesuai dengan relevansi hari ini, bukan semata meneruskan amanah angkatan sebelumnya dan selesai di forum LPJ.