Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Ajak Pelaku UMKM untuk Memanfaatkan Media Digital

Fitriaa Ningsih
Mahasiswa Universitas Jember Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Konten dari Pengguna
29 Agustus 2021 8:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitriaa Ningsih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Bersama Pelaku UMKM (Gambar diambil sendiri)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Bersama Pelaku UMKM (Gambar diambil sendiri)
ADVERTISEMENT
Lumajang –Program KKN UNEJ BTV 3, selayaknya program pada tahun sebelumnya yang dilaksanakan di kampung halaman mahasiswa masing-masing (Back To Village). Kegiatan yang dilakukan sebagai salah satu tindakan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 yang sudah menyebar luas sejak akhir tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Salah satu peserta KKN BTV 3 UNEJ, Siti Fitria Ningsih yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Hadziqul Abror, S.Si,.M.T, Kelompok 54 mengusung tema Program Digital Marketing untuk UMKM Desa Sumberejo Dimasa Covid-19 , sasaran bertempat di Dusun Bubur RT.026/RW. 007 Desa Sumberejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Dengan mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang memproduksi aneka kerupuk pedas dan juga keripik singkong.
“Tujuan dari KKN ini adalah untuk meningkatkan angka penjualan produk dengan cara melakukan promosi brand melalui media sosial dan semaksimal mungkin memanfaatkan teknologi digital yang ada” ujar Fitria, Pelaksana KKN Individu, Sabtu (28/08/2021)
Pada masa pandemi seperti ini tentunya harus banyak-banyak berada di rumah dan menerapkan protokol kesehatan, hal ini tentu saja membuat para UMKM menjadi sulit dalam mengembangkan usahanya karena nyatanya masih banyak UMKM yang bergantung pada berjualan secara langsung baik itu di pasar maupun berkeliling, hal itu yang membuat pendapatan dari UMKM ini menjadi menurun. Nyatanya para pelaku usaha kesulitan mempertahankan omset penjualan mereka dikarenakan melemahnya ekonomi dan perdagangan semenjak diberlakukan berbagai aturan untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19. Para pelaku usaha berpikir keras untuk dapat bertahan dalam kondisi yang demikian menyulitkan ini. Dengan adanya permasalahan ini Fitria melakukan pendampingan mengenai pengoptimalisasian UMKM yang terdampak Pandemi dengan cara digitalisasi marketing.
ADVERTISEMENT
Usaha kerupuk dan keripik pedas ini sudah memiliki label sendiri yaitu Sumber Rizki yang merupakan usaha rumahan dan sudah berdiri mulai dari Tahun 2008, memiliki izin usaha namun yang sangat disayangkan dari usaha ini pemasarannya hanya di sekitar sekar kijang (Situbondo, Jember, Bondowoso, Banyuangi dan Lumajang) di karenakan kurangnya pengetahuan tentang internet yang membuat produk Sumber Rizki kalah pemasarannya dengan pesaing yang lain.
“Saya berinisiasi untuk mendesain packaging agar lebih glow up dan menarik sehingga dapat diterima oleh pasar yang lebih luas, selain itu saya juga melakukan berbagai pelatihan yang berkenaan dengan pengoptimalisasian UMKM melalui media sosial dan mengenalkan kepada sasaran saya (UD Sumber Rizki) metode pembayaran digital yang mudah dan praktis yakni QR Code Indonesian Standart (QRIS)” ucap Fitria
ADVERTISEMENT
Fitria juga menambahkan, cakupan dalam pelatihan digital marketing yang dimaksud yakni pembuatan flyer , promosi penjualan, pendampingan pembuatan akun Instagram beserta pendaftaran e-commers Shopee serta rekonstruksi packaging dari kemasan konvensional menjadi kemasan yang lebih menarik.
Gambar Transformasi Kemasan Lama- Baru (Gambar diambil sendiri)
“Saya sangat senang ketika dibuatkan kemasan yang lebih bagus dari kemasan yang saya punya, dan harga jual yang saya tawarkan juga ikut tinggi sehingga omset yang saya dapat pun ikut meningkat” ujar Hj Hanifah pemilik UD Sumber Rezeki
“Saya harap kegiatan KKN seperti ini memang perlu diadakan terutama bagi saya yang sama sekali tidak mengetahui cara jualan online, pengetahuan juga minim dan hanya mengandalkan jualan keliling saja” tambah Hj Hanifah.