Konten dari Pengguna

Imlek di Depan Mata, Semuanya Sudah Merah?

Fitriana Defita Sari
Siswa SMA Citra Berkat Tangerang
20 Januari 2023 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitriana Defita Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun Baru Imlek sudah terlihat jelas di depan mata, banyak pernak-pernik berbau kelinci sudah terpampang di rumah-rumah yang merayakan. Tahun Baru Imlek ini sendiri tentu saja hadir sebagai suatu agenda yang ditunggu-tunggu khususnya karena angpau. Angpau sangat identik dengan Imlek. Banyak anak-anak bahkan orang tua yang sangat senang apabila perayaan Tahun Baru Imlek sudah dekat.
ADVERTISEMENT
Selain berbagi amplop merah yang berisi uang, sesi Tahun Baru Imlek tak lepas dari kebersamaan. Para anak-anak yang jauh dari keluarganya, akan kembali untuk menemui dan bertegur sapa saat Imlek.
Agenda yang diselenggarakan oleh setiap keluarga di Indonesia tentu saja berbeda. Ada yang hanya sekadar makan bersama, ada juga yang hingga bermain games untuk melatih kekompakan antarkeluarga. Pada intinya, Imlek tentu dirayakan dengan meriah setiap tahunnya.

Imlek yang Identik dengan Warna Merah

Ilustrasi Imlek. Foto: aslysun/Shuttterstock
Tahun Baru Imlek identik dengan warna merah. Bahkan, ada kepercayaan bahwa ketika kita mengenakan pakaian serba baru dan berwarna merah akan mendatangkan keberuntungan selama satu tahun.
Ada pula pantangan-pantangan yang tidak boleh dilakukan pada saat perayaan Imlek karena dipercaya akan mendatangkan kesialan dan tidak baik untuk dilakukan. Mitos tersebut contohnya adalah kita tidak boleh menyapu rumah, keramas, dan menagih hutang.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk kepercayaan yang biasanya dilakukan oleh orang Tionghoa adalah membersihkan rumah saat sebelum Imlek, memotong rambut untuk membuang sial, dan membeli pakaian yang akan digunakan saat imlek semuanya harus serba baru dan berwarna merah.

Imlek Saat Ini

Ilustrasi anak merayakan imlek. Foto: Shutter Stock
Seiring berkembangnya waktu, sebagian orang tidak lagi menggunakan pakaian serba merah saat imlek. Mereka percaya bahwa warna-warna yang digunakan tidak berpengaruh pada keberuntungan yang akan mereka dapat nantinya. Hal ini juga dikarenakan adanya perkembangan style yang mendukung inovasi dari busana perayaan Imlek tersebut.
Selain busana yang serba merah, pernak pernik di dalam maupun di luar rumah juga sama. Bukan hanya di rumah, semua tempat wisata ikut merayakan kemeriahan Tahun Baru Imlek dengan penuh suka cita. Lampion-lampion berwarna merah terang yang menggantung biasanya menjadi ciri khas dari masyarakat yang merayakan.
ADVERTISEMENT
Pada intinya, kita harus menjadi orang yang lebih baik lagi dari sebelumnya agar tradisi Imlek bukan hanya sekadar membagikan rezeki tapi juga membagikan kebahagian.
Maka dari itu, merah atau tidaknya busana saat perayaan Imlek bukan menjadi tolak ukur keberuntungan bagi sebagian orang. Pengaruh style dan fashion dari Barat membuat inovasi terhadap busana Imlek dari tahun ke tahun. Baik itu dari segi model, warna, dan aksesoris pelengkapnya.