Permasalahan dalam Mengelola Keuangan, Inilah Cara Mengatasinya!

Fitriya Salsabila
Mahasiswa Akuntansi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
16 Mei 2022 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fitriya Salsabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengelola keuangan, Foto: Biro KLI/Kemenkeu
zoom-in-whitePerbesar
Mengelola keuangan, Foto: Biro KLI/Kemenkeu
ADVERTISEMENT
Semakin banyak sistem belanja online, pusat perbelanjaan yang tersebar di mana-mana, biaya hidup yang semakin mahal, dan keinginan untuk mengikuti gaya hidup orang lain dapat menyebabkan seseorang berkeinginan untuk mengeluarkan uangnya. Hal ini bukan karena kebutuhan, tetapi karena keinginan, sehingga apabila individu tidak berhati-hati dalam mengelola keuangannya maka akan terjadi peningkatan utang. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan pribadi perlu di lakukan oleh setiap individu.
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang masih belum bisa membedakan antara kebutuhan yang penting dan keinginan sementara yang dapat menyebabkan seseorang mengalami permasalahan dalam keuangan pribadinya. Untuk mengatasi kesulitan keuangan pribadi, perlu diterapkan pengelolaan keuangan, karena hal tersebut memungkinkan untuk mengetahui secara rinci untuk apa saja individu membelanjakan uangnya, serta memantau pengeluaran keuangan utama individu.
Ada beberapa alasan mengapa setiap individu perlu mengelola keuangannya, di antaranya, ada tujuan keuangan yang ingin dicapai, biaya hidup yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, keadaan perekonomian tidak akan selalu baik, tingginya biaya hidup saat ini, dan fisik manusia tidak akan selalu sehat.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam merancang perencanaan, seorang individu harus: (1) dapat memulai perencanaan sedini mungkin, (2) menetapkan tujuan keuangan yang terukur, (3) penetapan tujuan keuangan haruslah realistis, (4) mengevaluasi kembali kondisi keuangan secara periodik, (5) diperlukan perjuangan untuk mencapai tujuan keuangan.
ADVERTISEMENT

Mengatur Pendapatan dengan Metode 50-30-20

Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Elizabeth Warren. Metode ini dianggap paling mudah untuk diterapkan oleh masyarakat umum, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah.
Pertama, hitung penghasilan bersih, yaitu pendapatan yang telah dipotong oleh pajak, termasuk pajak penghasilan dan biaya BPJS. Pendapatan ini dapat berasal dari gaji bulanan dan hal-hal selain gaji.
Selanjutnya, mulailah mengklasifikasikan 50-30-20 pada pendapatan. Setelah mengumpulkan pendapatan bersih bulanan, mulailah kategorikan 50% untuk kehidupan sehari-hari, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyisihkan terlebih dahulu untuk tabungan. Tabungan harus disisihkan di awal, bukan di akhir. Ketika mendapatkan gaji pertama, sisihkan 20% untuk ditabung. Jika perlu, rekening tabungan dan rekening belanja harian dipisahkan. Tabungan ini digunakan untuk memenuhi tujuan keuangan, seperti membeli mobil, memperbaiki rumah, pergi berlibur, atau membangun dana darurat untuk hari tua.
ADVERTISEMENT
Kemudian, 50% penghasilan dialokasikan untuk kehidupan sehari-hari. Kebutuhan sehari-hari adalah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menopang kehidupan. Contohnya termasuk konsumsi, transportasi, hutang, perawatan kesehatan, perumahan, dan hal-hal penting lainnya. Jika ternyata pada akhir bulan terdapat kelebihan dari 50% ini, maka dapat dialokasikan ke dalam pos tabungan.
Terakhir, anggarkan 30% penghasilan untuk keinginan. Keinginan bukanlah hal yang dibutuhkan, namun diinginkan hanya sekadar untuk hiburan atau kesenangan. Contohnya seperti keinginan untuk membeli baju baru dan gawai baru, atau hal-hal lain yang bukan berupa barang seperti membeli tiket konser, bioskop, ataupun makan-makanan mewah.
Demi kesehatan finansial, pastikan pos pengeluaran ini tidak lebih melebihi 30% dari penghasilan, atau sebisa mungkin mengurangi kembali untuk pos ini. Namun, jika tidak memiliki keinginan atau memiliki kelebihan dari pos pengeluaran ini, maka dapat dialokasikan sisanya ke pos tabungan.
ADVERTISEMENT
Sederhananya, metode 50-30-20 ini akan mengalokasikan pendapatan sebesar 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk memenuhi keinginan pribadi, dan 20% lainnya disisihkan untuk tabungan.
Pada dasarnya, mengelola keuangan dapat membantu seorang individu merencanakan masa depan dan mulai mengambil tindakan segera. Hasilnya, masa depan lebih terjamin.