Konten dari Pengguna

Mengenal Kultur Casual di Kalangan Suporter Indonesia

Fizhilalil Al Haq
Mahasiswa ilmu komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
18 Oktober 2024 23:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fizhilalil Al Haq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber foto : diambil sendiri oleh penulis
zoom-in-whitePerbesar
sumber foto : diambil sendiri oleh penulis
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam komunitas pendukung sepak bola Indonesia, fenomena budaya casual menunjukkan dinamika yang kompleks dan menarik. Hasil dari hooliganisme di Inggris, subkultur ini telah mengubah cara orang Indonesia mendukung tim kesayangan mereka dengan berpakaian dan berperilaku dengan cara yang berbeda dari kebiasaan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan kultur mania dan ultras, kultur casual muncul sebagai salah satu dari tiga pendukung kultur utama di Indonesia. Kultur mania menekankan pada penggunaan jersey dan atribut tim, sedangkan kultur casual menekankan pada penampilan yang menyaru penonton biasa, menggunakan pakaian dan sepatu branded. Hal ini membuat mereka tidak mudah diidentifikasi sebagai pendukung fanatik dan memungkinkan mereka bergerak bebas tanpa perhatian keamanan yang berlebihan.
Gaya hidup casual supporter tidak hanya tentang fashion, tetapi juga menciptakan identitas sosial tersendiri. Banyak anak muda merasa lebih terhubung dengan aliran ini karena dianggap lebih modern dan keren dibandingkan kultur mania yang dianggap kuno. Ini menunjukkan bagaimana globalisasi dan pengaruh budaya luar dapat membentuk perilaku dan preferensi generasi muda di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, fenomena ini juga menimbulkan ancaman. Kultur casual sering kali dikaitkan dengan perilaku agresif dan konflik antar pendukung; ini mirip dengan ciri hooliganisme awalnya. Terlepas dari kenyataan bahwa tidak semua anggota kelompok kasual terlibat dalam tindakan kekerasan, ada kecenderungan bahwa mereka terlibat dalam konflik konflik dengan kelompok pendukung lain. Hal ini menyulitkan Aparat dan tim klub sepak bola dalam menjaga keamanan di stadion dan hubungan dengan para pendukung.
Secara keseluruhan, kultur casual di Indonesia menunjukkan identitas suporter sepak bola yang terus berkembang. Memberikan kebebasan untuk berekspresi , pendukung harus menyadari dampak sosial dari keputusan mereka. Menjaga semangat untuk mendukung tim yang dicintai tanpa mengorbankan keamanan dan keharmonisan di antara sesama pendukung sangat penting untuk menyeimbangkan kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial.
ADVERTISEMENT