Hikayat Naga dan Pengelolaan Taman di Vietnam

Ferry J. Murdiansyah
Pemerhati isu-isu terkini, saat ini bertugas di Hanoi, Vietnam
Konten dari Pengguna
20 Maret 2021 16:09 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ferry J. Murdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dragon Bridge di kota Da Nang, diambil dari https://besthuecitytour.com/dragon-bridge-da-nang-vietnam/
zoom-in-whitePerbesar
Dragon Bridge di kota Da Nang, diambil dari https://besthuecitytour.com/dragon-bridge-da-nang-vietnam/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berdasarkan kepercayaan orang Vietnam, di masa yang lalu, kota Hanoi diyakini sebagai area di mana naga berjelajah dan mengembara. Sedangkan provinsi Quanh Ninh, di mana objek wisata Ha Long Bay berada, merupakan tempat peristirahatan sang naga.
ADVERTISEMENT
Mungkin benar mungkin juga tidak. Namun kepercayaan itu diyakini orang Vietnam sebagai salah satu alasan untuk memilih kota Hanoi sebagai kota pemerintahan Vietnam–karena area yang disukai oleh sang naga untuk berjelajah dipercayai sebagai area yang baik untuk tinggal, bekerja dan berencana.
Orang Vietnam juga mempercayai bahwa mereka merupakan keturunan naga dan peri/fairy (con Rong Chau Tien).
Diceritakan bahwa dahulu kala, seorang ahli sihir bernama Kinh Duong Vuong terpikat oleh kecantikan Long Nu, putri dari Long Vuong yang dipercaya sebagai Dragon King–menurut hikayat Vietnam, Dragon King merupakan Dewa Air dan Dewa Cuaca yang menguasai semua bentuk kehidupan di dalam laut.
Diambil dari https://tv.zing.vn/con-rong-chau-tien
Kinh Duong Vuong kemudian menikahi Long Nu dan perkawinannya dianugerahi seorang putra bernama Lac Long Quan yang dipercaya sebagai penerus Dragon King. Lac Long Quan juga dijuluki sebagai Dragon King of Lac Viet dari dinasti Hong Bang.
ADVERTISEMENT
Lac Long Quan beristrikan seorang peri gunung bernama Au Co, dimana pernikahan mereka dianugerahi sekitar 100 anak yang kemudian dipercaya sebagai asal-muasal orang Vietnam sebagai keturunan naga dan peri.
Cerita diatas hanya sekedar intermezzo singkat mengenai mitos yang dipercaya oleh orang Vietnam. Namun jika kita kembali ke topik kota Hanoi, diceritakan bahwa sang naga menyukai berkembara, berkeliling dan berputar-putar di antara pepohonan di area yang kini menjadi kota Hanoi.
Seorang rekan berwarga Vietnam berujar kepada saya, bahwa sang Naga menyukai ladang hijau. Hal inilah tampaknya yang melandasi penataan taman terbuka dan national parks di Vietnam.

Pengelolaan Taman Terbuka dan National Parks di Vietnam

Sebelum tahun 2006, taman terbuka dan national parks di Vietnam dikelola oleh pemerintah. Namun pada tahun 2006, pemerintah Vietnam mengeluarkan kebijakan Special-Use Forest/SUF yang membagi peran pengelolaan taman terbuka dan national parks di Vietnam.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan SUF, National Park Management Board/NPMB merupakan pemilik area taman di seluruh Vietnam. Namun demikian, NPMB memiliki otoritas untuk membagi peran dan mengatur aktivitas pariwisata yang terkait dengan pengelolaan taman sebagai berikut:
a. State management model, di mana area taman dikelola langsung oleh NPMB;
b. Private management model, di mana pengelolaan area taman diserahkan kepada pihak swasta untuk tujuan wisata;
c. Joint Venture Model, di mana pengelolaan area taman diserahkan kepada gabungan antara pemerintah dan swasta.
Adapun alasan pembagian peran pengelolaan taman di dalam kebijakan SUF adalah karena NPMB ingin menyerap aspirasi dari komunitas dan ingin melakukan peningkatan kapasitas dari sektor swasta pada bidang manajemen dan pengelolaan taman untuk tujuan wisata.
ADVERTISEMENT
Hal ini kembali pada kepercayaan masyarakat Vietnam bahwa Hanoi merupakan tempat mengembara sang naga, dan untuk menjaga suasana “hijau” di kota Hanoi diperlukan keahlian dan perhatian khusus dalam pemeliharaan dan pengelolaannya.
Projek SUF dimulai dengan kota Hanoi, di mana banyak konsesi pemeliharaan dan penataan taman diberikan berdasarkan tiga model kerja yang diatur di dalam SUF.
Hasilnya adalah banyak nya taman-taman terbuka yang indah di kota Hanoi yang dapat dinikmati oleh publik, baik untuk tujuan sosial, rekreasi, wisata ataupun perniagaan.
Sepengetahuan penulis, ada 4 taman utama di Hanoi yang cukup dikenal oleh wisatawan asing (selain taman-taman lain yang berukuran lebih kecil dan tidak disebutkan disini), yaitu:

Yen So Park

Berlokasi di distrik Hoang Mai, taman ini merupakan taman terluas di Hanoi dengan area sekitar 327 hektar. Taman ini memiliki 5 danau alami di sekitar 6 taman tematik lainnya, yang merupakan bagian dari Yen So Park.
ADVERTISEMENT
Pemerintah provinsi Hanoi saat ini tengah mengembangkan wacana untuk membangun maze garden dan cultural village di Yen So Park.
Yen So Park, diambil dari https://theculturetrip.com/asia/vietnam/articles/the-best-parks-and-green-spaces-in-hanoi-vietnam/

Thong Nhat Park

Taman ini memiliki luas sekitar 50 hektar. Di dalam taman ini terdapat area danau seluas 7 hektar yang dikenal dengan Bay Mau Lake.
Taman ini populer untuk warga Vietnam dan wisatawan asing di mana warga dapat melakukan aktivitas bersepeda, jogging, skateboarding, piknik dan juga yoga.
Thong Nhat Park, diambil dari https://www.vietnamonline.com/attraction/thong-nhat-park.html

Indira Ghandi Park

Indira Ghandi diambil dari nama mantan Perdana Menteri India yang dibunuh pada tahun 1984, dan juga sebagai bentuk penghormatan atas dukungan yang diberikan Perdana Menteri Ghandi terhadap perjuangan kemerdekaan Vietnam dari Perancis di tahun 70an.
Indira Gandhi Park terletak di sebelah timur Danau Hoan Kiem yang merupakan salah satu destinasi wisata populer di Hanoi.
Indira Ghandi Park, diambil dari https://greatruns.com/hanoi-indira-gandhi-park/

Thu Le Park

Thu Le Park juga dikenal dengan Bachthao Garden yang memiliki arti kebun binatang. Di taman ini terdapat sekitar 90 spesies dari 800 hewan dan merupakan salah satu taman konservasi yang ditujukan untuk menjaga kelestarian alami dari taman tersebut.
Thu Le Park, diambil dari https://travelhanoi.org/place/thu-le-park/

Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang

Seiring dengan dikeluarkannya kebijakan SUF di tahun 2006, pemerintah Vietnam secara masif melakukan penataan taman di provinsi lainnya di Vietnam.
ADVERTISEMENT
Salah satu taman nasional yang dikelola dengan skema kerja sama publik dan swasta adalah Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang yang merupakan UNESCO World Heritage dan terletak sekitar 500 km dari kota Hanoi.
Taman Phong Nha-Ke Bang berbatasan dengan Hin Nammo National Park yang berada di Laos, dan juga berbatasan dengan Laut Tiongkok Selatan.
Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang, diambil dari https://dulichkhatvongviet.com/tin-tuc/danh-lam-thang-canh/tham-quan-cong-vien-quoc-gia-phong-nha-ke-bang/
Taman Nasional Phong Nha-Ke Bang merupakan taman nasional dengan lebih dari 300 gua alami. Taman nasional Phong Nha-Ke Bang dikelola oleh pemerintah provinsi Quang Binh dengan bekerjasama dengan Deutsche Gesellschaftfur Technische Zusammernarbeit (GIZ), Oxalis Company, Phong Nha Discovery Company dan Truong Thinh Group.
Di dalam Taman Nasional ini terdapat gua terbesar di dunia yaitu Gua Son Doong yang merupakan salah satu tujuan wisata.
Gua Son Doong, diambil dari https://viettrekking.vn/vuon-quoc-gia-phong-nha-ke-bang-di-san-thien-nhien-the-gioi/
Selain itu juga terdapat Gua Hang Va dan Gua Tu Lan yang juga merupakan gua eksotis bagi traveler dan wisatawan.
Gua Hang Va, diambil dari kanal youtube Oxalis Adventure
Gua Tu Lan, diambil dari https://oxalisadventure.com/cave/tu-lan-cave-system/

Menikmati Area Berjelajah Sang Naga

Salah satu perubahan terbesar dalam diri saya setelah tinggal dan bekerja di Hanoi adalah motivasi untuk menikmati taman dan ruang terbuka yang tersedia di Hanoi.
ADVERTISEMENT
Saya sendiri kebetulan tinggal di daerah Tay Ho yang merupakan area yang memiliki danau Westlake (panjang lingkar luar danau sekitar 17km), taman terbuka, flower garden dan kolam bunga lotus.
Selepas sholat subuh, sekitar jam 6 pagi waktu Hanoi, di depan rumah saya sudah pasti ramai warga sekitar melakukan lari pagi, bersepeda, bulutangkis, dan ada juga yang melakukan sepak takraw.
Aktivitas rutin warga sekitar wilayah Tay Ho di pagi hari, koleksi pribadi
Saya pun berpikir “kenapa tidak mencoba rutin berlari 30-60 menit setiap hari sebelum ke kantor?”. Saya kemudian rutin melakukan lari pagi, seminggu 5x, di tahun 2019.
Aktivitas rutin di pagi hari (sebelum Covid-19), lari singkat 1-3km, koleksi pribadi
Hasilnya, di akhir tahun 2019 saya mengikuti Hanoi Half Marathon dan berat badan saya turun 17 kg.
Hal ini buat saya pribadi merupakan suatu capaian besar. Bagaimana tidak. Saya sebelumnya bukan seorang pelari, namun kemudian setelah rutin berlari sekitar 7 bulan saya berhasil menyelesaikan half-marathon sepanjang 21 km.
Foto koleksi pribadi
Jadi mungkin memang benar hikayat cerita sang naga di atas. Hanoi merupakan area yang menyenangkan untuk mengembara, bagi warga Vietnam dan juga warga pendatang seperti saya, dan pemerintah Vietnam menyadari betul hal ini.
ADVERTISEMENT