Konten dari Pengguna

MENGENAL PERBATASAN NEGERI INDONESIA, FKUI BERBAGI DI DESA TEMAJUK, KABUPATEN SAMBAS

Fkui Imeri Ventura
Unit Kerja Khusus yang bergerak di bidang Bisnis dan Program Pengabdian Masyarakat
26 Maret 2018 15:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fkui Imeri Ventura tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
MENGENAL PERBATASAN NEGERI INDONESIA, FKUI BERBAGI DI DESA TEMAJUK, KABUPATEN SAMBAS
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Kalimantan (UKK FKUI) – Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kepulauan. Beberapa pulau memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan beberapa negara Asia lainnya. Pada beberapa tahun terakhir, daerah perbatasan negara memiliki keragaman masalah yang terjadi di bidang kesehatan, teknologi, pendidikan, maupun infrastruktur. Unit Kerja Khusus IMERI Ventura Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memiliki sebuah program pengembangan kesehatan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan di daerah tertinggal, daerah perbatasan, dan kepulauan agar lebih baik. Kali ini daerah yang menjadi fokus area pengembangan kesehatan masyarakat adalah Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.
ADVERTISEMENT
Sambas merupakan wilayah perbatasan yang termasuk ke dalam 122 daerah tertinggal tahun 2015-2019. Pada tanggal 7 Maret 2018 lalu, tim UKK IMERI Ventura FKUI melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan, dr. Andy Jap, M.Kes pada acara Rakernas Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di Nusantara Hall Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang. Audiensi juga dilakukan pada 8 Maret 2018 di Kalimantan Barat dimana tim dari UKK IMERI VENTURA FKUI yang dikepalai oleh Direktur Eksekutif, dr Andi Darma Putra, SpOG(K) melakukan audiensi ke Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dengan Kepala Dinas Kabupaten Sambas, Dr. H. Fatah Maryunani dan Wakil Bupati Kabupaten Sambas.
Kegiatan audiensi di Kalimantan Barat yang memakan perjalanan panjang dengan jarak 6 jam dari Pontianak menuju Kabupaten Sambas, dan 6 jam lagi dari Kabupaten Sambas menuju Desa Temajuk menghasilkan fakta bahwa masalah kesehatan di Kabupaten Sambas yaitu meningkatnya angka kematian bayi pada tahun 2012-2015, meningkatnya kasus kematian ibu dari tahun 2014-2015, serta masalah lainnya berupa perilaku hidup bersih dan sehat anak sekolah, dan perilaku merokok.
ADVERTISEMENT
Kondisi masyarakat desa Temajuk sendiri hidup dalam berbagai keterbatasan, diantaranya listrik yang hanya hidup dari pukul 7 malam sampai pukul 6 pagi, tidak adanya sarana transportasi umum yang memadai untuk mencapai pusat kota, dan akses teknologi yang masih terbatas.
Hal tersebut membuat FKUI mengadakan sebuah program untuk membatu meningkatkan kesehatan masyarakat di Desa Temajuk, Kabupaten Sambas dengan mengirimkan 15 orang relawan tenaga kesehatan profesional yang terdiri dari dokter spesialis kandungan, dokter umum, ahli gizi, perawat, apoteker, dan penyuluh kesehatan yang ditugaskan untuk melakukan program kesehatan di Desa Temajuk. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 8-15 April 2018 mendatang.
Pejabat pemerintah daerah Kabupaten Sambas memiliki harapan yang besar untuk kemajuan daerahnya, tidak hanya di bidang kesehatan, tapi juga di bidang pendidikan dan teknologi.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat mengharapkan sekali bahwa Universitas Indonesia dapat melakukan kegiatan – kegiatan selain kesehatan di berbagai bidang, termasuk dalam hal ini mungkin adalah tentang teknologi karena kami ingin masyarakat kami juga melek terhadap teknologi dan dengan melek teknologi berarti salah satu cara mencerdaskan anak bangsa”, ujar Wakil Bupati Kabupaten Sambas, Hj. Hairiah, SH, MH. (UKK FKUI/M)