Waspadai Osteosarkoma, Tumor Ganas pada Tulang sejak Dini

Fkui Imeri Ventura
Unit Kerja Khusus yang bergerak di bidang Bisnis dan Program Pengabdian Masyarakat
Konten dari Pengguna
11 April 2018 12:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fkui Imeri Ventura tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pakar kanker tulang FKUI-RSCM, Dr. dr. Achmad Fauzi Kamal, SpOT(K)
Bertepatan dengan hari Kanker Tulang Se-Indonesia yang jatuh pada tanggal 11 April 2018, pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas informasi mengenai salah satu kanker tulang, yaitu Osteosarkoma, tapi sebelumnya perlu kita ketahui terlebih dahulu definisi umum dari tumor. Tumor adalah pertumbuhan sel yang berlebihan tanpa tujuan tertentu serta berbeda struktur dan fungsinya dari sel sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Tumor tulang dibedakan menjadi 2 yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor ganas inilah yang disebut dengan kanker. kanker adalah salah satu penyakit yang tidak memandang usia maupun lokasi.
Menurut pakar kanker tulang Dr. dr. Achmad Fauzi Kamal, SpOT(K), Osteosarkoma adalah tumor ganas yang asalnya dari tulang. Osteosarkoma dalam definisi klinis adalah tumor ganas primer tulang yang menghasilkan atau memproduksi tulang disertai dengan sel-sel ganas (osteoblas) dan banyak ditemui pada dekade ke 2 remaja, yaitu pada usia 10-20 tahun.
Osteosarkoma mempunyai second peak (dua puncak) peningkatan jumlah kasus yaitu usia anak–anak dan remaja pada dekade pertama, ditemukan di usia 0-10 tahun dan dekade ke-2, ditemukan di usia 10-20 tahun. Pada dekade ke–2 inilah paling banyak ditemukan kasus Osteosarkoma. Kemudian Osteosarkoma juga ditemukan pada usia yang lebih lanjut yaitu pada usia 50-60 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan ditemukannya Osteosarkoma pada usia lainnya tetapi kekerapannya lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Gejala awal dari Osteosarkoma yang paling banyak terjadi yaitu rasa nyeri yang berlangsung progresif yang semakin lama semakin hebat dan menjadi konstan pada area sendi. Kemudian untuk gejala lanjutan ditemukannya sebuah benjolan. Benjolan ini sering ditemukan pada pasien Osteosarkoma di area sekitar lutut atau sendi lainnya pada remaja khususnya dekade ke-2. Benjolan ini jika tidak ditangani dengan benar akan semakin membesar.
Kebanyakan penyebab tumor tulang sampai saat ini apapun jenisnya termasuk Osteosarkoma itu sendiri tidak diketahui secara pasti. Namun, demikian beberapa faktor predisposisi dapat dihubungkan dengan penyebab Osteosarkoma misalnya genetik, yaitu seseorang dengan adanya gen RB1 mempunyai potensi untuk mengalami Osteosarkoma. Yang lain bisa dari pascaradiasi, virus, dan zat kimia.
ADVERTISEMENT
Hal yang paling penting dalam kasus Osteosarkoma adalah lebih awal didiagnosis bagi pasien yang jika benar menderita Osteosarkoma, maka dapat lebih awal diterapi dan hasilnya pada umumnya akan lebih baik. Ketika pasien yang sudah melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium mendapatkan hasil yaitu benar menderita Osteosarkoma, maka diperlukan beberapa tindakan penanganan yang benar.
Pada kasus Osteosarkoma penatalaksanaan pengobatan pada umumnya adalah kemoterapi–pembedahan–kemoterapi. Pembedahan yang dimaksud disini adalah tindakan operasi. Operasi yang dilakukan ada dua macam sesuai dengan tingkat keparahan dari pasien Osteosarkoma. Yang pertama, ada limb savage surgery yaitu operasi penyelamatan tungkai, yang kedua adalah limb ablation yaitu tulang yang terkena tumor diamputasi. Ketika tingkat Osteosarkoma sudah cukup parah maka pasien mendapatkan penanganan amputasi pada tulang yang terkena tumor ganas tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus penanganan Osteosarkoma tidak semua rumah sakit mampu menangani kasus tesebut, biasanya pasien akan dirujuk ke beberapa rumah sakit yang memiliki tenaga ahli yang cukup kompeten dan berpengalaman dalam menangani kasus Osteosarkoma, maupun fasilitas yang memadai.
Persentase kasus Kanker Tulang Osteosarkoma di Indonesia tidak terlalu banyak kira-kira hanya 1% dari seluruh penyakit tumor ganas lainnya. Namun jika kita merujuk kepada jumlah penduduk di Indonesia jadi banyak tentunya.
Rumah sakit dengan fasilitas yang rendah belum tentu satu tahun sekali bertemu dengan kasus Osteosarkoma, sedangkan rumah sakit tipe B sudah lumayan banyak karena mendapat rujukan dari rumah sakit yang lebih rendah tingkat fasilitasnya. Kalau rumah sakit tipe A yang ada di Jakarta, jumlah kasus meningkat karena menjadi rumah sakit rujukan dimana bisa menangani 30-40 kasus selama satu tahun.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Osteosarkoma merupakan tumor primer ganas pada tulang bahkan dari analisisnya kanker tulang ini merupakan yang paling ganas diantara kanker tulang lainnya.
Hal yang perlu diperhatikan ketika menemukan gejala seperti disebutkan diatas yaitu mengalami nyeri pada daerah sendi khususnya yang paling banyak terjadi yaitu sendir lutut dan adanya benjolan pada remaja usia dekade ke-2 (10-20 tahun, yang paling banyak terjadi) maka disarankan segera pergi ke pusat layanan kesehatan untuk diperiksa oleh dokter dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Jangan pergi ke pengobatan alternatif karena ketika penderita benar terkena Osteosarkoma, pijatan dan ramuan atau obat oles bisa mempercepat pertumbuhan tumor tersebut dalam hitungan beberapa minggu. Kalau sudah sangat besar dan sudah pecah, pada umumnya sel sudah lepas dan menyebar ke tempat lain. (MSR)
ADVERTISEMENT