Konten dari Pengguna

HPN, Wartawan Sikka Ajak Warga Kampung Buton Perangi DBD & Sampah

florespedia
Tim florespedia
8 Februari 2019 15:37 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari florespedia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memperingati Hari Pers Nasional pada 9 Februari esok, sekelompok wartawan yang bertugas di wilayah Kabupaten Sikka yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Sikka (AWAS) menggelar berbagai rangkaian kegiatan.
ADVERTISEMENT
Salah satunya pada Jumat (8/2) dengan melakukan aksi bersih – bersih lingkungan yang dipusatkan di wilayah Kampung Buton, Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere.
Kegiatan bakti sosial pembersihan lingkungan diikuti oleh berbagai kelompok masyarakat yakni warga Kampung Buton, perwakilan Kodim 1603 Sikka, jajaran Polres Sikka, perwakilan Lanal Maumere, perwakilan Brimob Detasemen B Pelopor Maumere, perwailan Bea Cukai Maumere, Tagan Maumere, PMI Sikka, Persit Kartika Candra Kirana Kodim 1603 Sikka, Ibu -ibu Bhayangkari Polres Sikka, Ibu – ibu Jalasenastri Lanal Maumere, Komunitas Mancing Manual, serta dari pihak pemerintah Kelurahan Kotauneng dan Kecamatan Alok.
Aksi bersih – bersih lingkungan yang dimulai sejak pukul 5.30 WITA dipusatkan di Kampung Buton sampai di depan pintu masuk Pelabuhan Lorens Say Maumere. Para peserta membersihkan drainase yang dipenuhi sampah terutama sampah plastik, memotong rumput dan aksi bersih halaman rumah warga.
ADVERTISEMENT
Pada saat yang bersamaan, para petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka mendatangi satu per satu rumah warga Kampung Buton untuk melakukan pemeriksaan jentik nyamuk dan juga pembagian bubuk abate untuk disimpan di dalam bak mandi.
Danlanal Maumere, Kolonel Marinir Sumantri memberikan penyuluhan kesadaran lingkungan kepada warga Kampung Buton dan peserta yang hadir saat kegiatan HPN oleh AWAS Sikka pada Jumat(8/2) pagi.Foto oleh Mario Sina - florespedia/Kumparan.
Tak hanya itu, setelah kerja bakti usai dilakukan, puluhan warga Kampung Buton bersama puluhan tamu undangan lainnya berkumpul di salah satu halaman kosong yang sudah dipersiapkan oleh Panitia Hari Pers Nasional dan mengikuti berbagai penyuluhan kesadaran lingkungan, sosialisasi memerangi Demam Berdarah Dengue (DB) dan sosialiasi kemananan dan ketertiban masyarakat.
Kampung Buton Berpotensi DBD Ketua panitia Hari Pers Nasional 2019, Tovik Koban mengungkapkan wilayah Kampung Buton dan areal Pelabuhan Maumere dipih karena merupakan daerah padat penduduk, dan saluran air tidak berfungsi maksimal. Selain itu, adanya penyakit demam berdarah dengue yang semakin hari semakin meningkat.
ADVERTISEMENT
“ Kita berharap, dengan kegiatan ini masyarakat mendapatkan manfaat dan mengetahui dampak dari tidak menjaga kebersihan lingkungan.Selain itu, dengan kehadiran aparat kemanan baik dari TNI dan POLRI bisa memotivasi masyarakat untuk hidup bersih dan sehat “ ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Helena Kidi Kabot, menyampaikan di Kabupaten Sikka sampai dengan kemarin sudah 79 kasus DBD dan terkhusus Kota Uneng sudah 6 kasus DBD.
DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Agipti yang oleh orang kesehatan disebut nyamuk elit. Nyamuk ini tidak hidup di got tetapi di air yang bersih seperti di kaleng – kaleng bekas yang dibuang, air tergenang pada musim hujan dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada musim hujan, nyamuk – nyamuk ini merajalela. Jika telur dari nyamuk ini mengandung virus DBD berarti segala keturunan nyamuk mengandung virus dengue asal virus yang menyebabkan terjadi DBD.
“ Jika tahun ini ada demam berdarah disini, berarti tahun depan akan ada juga. Karena itu tadi karena pembersihan sarang nyamuk tidak dilakukan dengan baik. “ ungkapnya.
Oleh karena itu, Helena mengatakan, untuk pencegahannya sebenarnya gampang. Tidak perlu menunggu dibagikan bubuk abate atau dilakukan pengasapan (foging), yang terpenting adalah perilaku menjaga lingkungan.
“ Dengan perilaku kita mau jaga kebersihan. Kalau kita lihat di TV selalu disebut 4 M Plus yakni menguras tempat penampungan air minimal 2 kali seminggu, menutup rapat tempat penampungan air, menimbun dan membersihkan. “ ungkapnya. Ia juga menambahkan setelah dilakukan pemantauan jentik diketahui 50 persen warga Kampung Buton positif beresiko terkena DBD. Untuk itu, mengubah perilaku menjaga kesehatan tidak diperhatikan maka akan terkena DBD.
Tumpukan sampah yang dibersihkan oleh para peserta saat kegiatan peringatan Hari Pers Nasional oleh AWAS Sikka pada Jumat(8/2) pagi. Foto oleh Mario Sina - florespedia/Kumparan.
Pantauan media ini, selain penyuluhan dari Danlanal Maumere dan Perwakilan Dinas Kesehatan juga ada penyuluhan dari Dandim 1603 Sikka, Letkol Infantri Sugeng Prihatin, penyuluhan kemanan oleh Danki Yon B Pelopor, Iptu, Inacio Ximenes dan penyuluhan pengolahan sampah dari Susilowati Koopman, Bank Sampah Flores.(FP – 01).
ADVERTISEMENT