Konten Media Partner

10 Tahun Akses Jalan Menuju SDI Sapan Jawa di Mekendetung, Sikka Dibiarkan Rusak

17 Januari 2023 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto: kondisi jalan menuju Sekolah SDI Sapan Jawa yang rusak dan terancam putus, Selasa (17/1/2023). Foto: Athy Meaq
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto: kondisi jalan menuju Sekolah SDI Sapan Jawa yang rusak dan terancam putus, Selasa (17/1/2023). Foto: Athy Meaq
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Sekolah Dasar Inpres (SDI) Sapan Jawa, di Desa Mekendetung Kecamatan Kangae Kabupaten Sikka, NTT, minim perhatian pemerintah.
ADVERTISEMENT
Pasalnya sudah 10 tahun akses jalan menuju SDI Sapan Jawa terancam putus. Sudah diusulkan namun belum mendapat perhatian pemerintah.
Oleh karena itu guru - guru akan bertemu Bupati Sikka untuk mengadukan hal itu sekaligus mengundang Bupati Sikka untuk berkunjung ke SDI Sampan Jawa.
Penegasan itu disampaikan Kepala Sekolah SDI Sapan Jawa, Rosaliana W. Wiwo kepada media ini, Selasa (17/1) terkait akses jalan menuju sekolah itu yang terancam putus.
"Sudah 10 tahun, jalan ini terancam putus. Kami sudah usulkan berulangkali, tetapi tidak mendapat perhatian pemerintah," kata Rosaliana.
"Karena itu, kami akan bertemu pak Bupati dan sekaligus mengundang untuk datang dan lihat sendiri kondisi ini," tambah Rosaliana.
Rosalina menjelaskan, kondisi jalan yang terancam putus itu, membuat guru- guru harus mengawasi siswa siswi saat terjadi banjir.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mobil tangki air tidak bisa melintas sehingga terpaksa siswa dan guru -guru harus mengangkat air dari mobil tangki untuk diisi di bak penampung.
Hal yang sama apabila ada pembenahan bangunan sekolah, terpaksa material seperti batu, pasir dan air terpaksa harus diangkat menuju ke sekolah.
"Kalau musim panas, terpaksa kami beli air tangki. Mobil tangki tidak bisa lewat, sehingga terpaksa kami harus angkat," ujarnya.
Sedangkan pada saat musim hujan dan terjadi banjir lanjut Rosaliana maka guru-guru membantu untuk menyeberangkan saat murid ke sekolah ataupun saat pulang sekolah.
Rosalina berharap, pemerintah memberikan perhatian terhadap kondisi jalan yang merupakan akses satu -satunya menuju SDI Sapan Jawa, agar tidak menimbulkan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Orkodius Juru (50) warga Wolo'oa RT 12/RW 07, Dusun Wololuma, Desa Mekendetung selaku orang tua murid mengaku sudah 10 tahun terjadi longsor pada jalan masuk SDI Sapan Jawa.
Kondisi itu menurut Orkodius mengkhawatirkan orang tua murid terutama pada musim hujan dan terjadi banjir dengan kondisi jalan rusak.
"Kalau hujan, karena takut terjadi banjir, banyak orang tua yang tidak ijinkan anaknya ke sekolah," kata Orkodius.
Kontributor : Athy Meaq.