120 Ekor Babi di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Mati Mendadak

Konten Media Partner
22 Februari 2020 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Sumber: pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Sumber: pixabay.
ADVERTISEMENT
KUPANG- Ratusan babi dari peternakan milik warga di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mati secara mendadak.
ADVERTISEMENT
"Untuk data sementara yang kita kumpul, tercatat sudah 120 ekor babi yang mati," ungkap Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020).
Rayamundus mengatakan, tak tertutup kemungkinan jumlah babi yang mati bertambah.
Ia menuturkan, Kabupaten TTU juga belum bisa memastikan penyakit yang menyerang babi yang berada di peternakan warga itu.
Raymundus memerinci, ratusan babi yang mati itu tersebar di Kecamatan Kefamenanu, Bikomi Utara, Bikomi Selatan, Biboki Anleu, Insana Utara, dan Insana Fafinesu.
Untuk menekan angka kematian ternak warga itu, pemerintah kabupaten mengobati babi yang diduga sakit.
"Untuk sementara, kita lakukan pemberian vitamin dan pengobatan terhadap ternak yang sakit," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah kabupaten juga mengirimkan sampel darah dan organ tubuh babi yang mati ke Laboratorium Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara. Sehingga, penyebab kematian ternak itu segera diketahui.
ADVERTISEMENT