Konten Media Partner

2 Ekor Babi di Sikka Terserang Virus ASF

12 Februari 2022 16:51 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto : Babi-babi milik warga Sikka yang mati akibat terserang virus ASF pada tahun 2021. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Babi-babi milik warga Sikka yang mati akibat terserang virus ASF pada tahun 2021. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Dua ekor babi di Kabupaten Sikka terdeteksi terserang virus ASF (African Swine Fever) setelah melalui pemeriksaan laboratorium.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan yang dikonfirmasi media ini, Sabtu (12/2) sore membenarkan adanya virus ASF yang menyerang dua ekor babi tersebut.
Dikatakan bahwa, sebelumnya, Bidang Kesehatan Hewan melakukan pemeriksaan terhadap tiga ekor babi namun satu babi dinyatakan negatif sedangkan dua ekornya lainnya dinyatakan positif terserang virus ASF.
"Ada tiga ekor, setelah diambil sampelnya, dites, satu negatif dan dua positif," jelasnya.
Kasus itu merupakan kasus pertama di tahun 2022 setelah di tahun sebelumnya, ribuan ekor babi di Kabupaten Sikka mati akibat terserang virus babi tersebut.
Untuk itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan mengimbau kepada seluruh camat dan kepala desa yang hendak melakukan pengadaan ternak khususnya ternak babi yang bersumber dari Dana Desa (DD) agar bersurat ke Dinas Pertanian Kabupaten Sikka supaya dikeluarkan rekomendasi.
ADVERTISEMENT
"Jadi sebelum ternak itu diadakan, petugas veterinernya harus cek dulu karena itu ada beberapa persyaratan dan saya sudah bagikan ke beberapa kepala desa dan camat," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, sejak merebaknya virus ASF di Kabupaten Sikka pada bulan Februari 2020, tercatat hingga Desember 2020, kasus kematian ternak babi akibat terserang virus ASF berjumlah 3.159 ekor.
Data hingga Maret 2021, jumlah kematian babi akibat virus ASF mencapai 8.760 ekor.
Pada tahun 2021, dari 21 kecamatan, ada 4 kecamatan yakni kecamatan Palue, Kecamatan Mapitara, Kecamatan Paga dan Kecamatan Tanawawo yang tidak ada data kematian ternak akibat ASF yang dilaporkan.
Dari 21 kecamatan, kematian ternak babi dengan kasus tertinggi pada tahun 2021 di Kecamatan Nelle yakni 1.622 ekor babi.
ADVERTISEMENT
Kontributor : Albert Aquinaldo