2 Kapal Bantu Proses Evakuasi KM Sirimau di Perairan Lembata

Konten Media Partner
18 Mei 2022 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Posisi terkini KM Sirimau yang kandas di perairan Ile Ape Lembata.
zoom-in-whitePerbesar
Posisi terkini KM Sirimau yang kandas di perairan Ile Ape Lembata.
ADVERTISEMENT
LEMBATA - Pasca menabrak karang dan kandas di perairan Ile Ape kabupaten Lembata pada Selasa (17/5) pukul 14.31 Wita, hingga kini KM Sirimau belum bisa dievakusi keluar dari perairan tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun sejak ditarik menggunakan KM Gandha Nusantara 14 dan Kapal Basarnas dari Maumere, perlahan KM Sirimau mulai bergeser ke perairan yang sedikit lebih dalam.
Hal itu terlihat dalam rekaman video yang diterima media, Rabu (18/5) pukul 13.00 Wita, dari salah satu petugas Basarnas Maumere ikut mengevakuasi KM Sirimau.
Video itu direkam dari atas kapal Basarnas Maumere, saat dua kapal tersebut menarik KM Sirimau dari bagian belakang atau buritan kapal.
Hal ini dibenarkan Kepala Syahbandar Lewoleba-Lembata Abdul Syukur Muklis.
"Sedang ditarik dengan dua kapal, dari Gandha Nusantara 14 dan Basarnas Maumere," kata Abdul ketika dikonfirmasi media, Rabu (18/5).
Jika dua kapal itu tidak berhasil menarik KM Sirimau keluar dari kepungan daerah dangkal maka rencananya PT Pelni akan mendatangkan Kapal Tunda milik PT Pertamina dari Maumere.
ADVERTISEMENT
Kapal Tunda milik PT Pertamina itu dikabarkan punya kemampuan manuver yang jauh lebih besar dibandingkan kapal-kapal lainnya.
"Ada koordinasi antara pihak Pelni Lewoleba dan Pelni Maumere untuk datangkan kapal Tugboat dari Pertamina Maumere," ujar Abdul.
Dilaporkan juga, untuk meringankan beban muatan dan memudahkan punya daya apung yang besar, ballast water yang ada dalam tangki ballast juga sudah dikosongkan.
Ini bertujuan agar pada saat proses penarikan, kapal lebih mudah bergerak untuk keluar dari titik kandas.
Asal tahu saja salah satu armada pengangkut milik PT Pelni ini membawa 785 penumpang dan 55 ABK.
"Ini karena air laut surut terlalu jauh dari bibir pantai dan kemungkinan sistem navigasinya juga ada masalah," tandas Abdul.
ADVERTISEMENT