Konten Media Partner

3 Member PT GSM Digital Mengadu ke Polres Sikka, Ini Penyebabnya

6 Juni 2021 19:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Tiga orang member PT. GSM asal Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka mendatangi Polres Sikka, pada Sabtu (05/06) guna mengadukan pelayanan PT. GSM Digital selaku perusahaan operator pulsa yang merekrut mereka.
ADVERTISEMENT
Kedatangan ketiganya diterima oleh petugas SPKT Polres Sikka sekaligus memenuhi upaya mediasi oleh pihak kepolisian bersama koordinator PT. GSM, Atmajaya dan tim.
Di hadapan petugas, Josep Wara, salah satu member PT. GSM, menuturkan bahwa, ia mendaftar sebagai agen pulsa kepada PT. GSM setelah mendengarkan pemaparan dari Atmajaya dan timnya tentang bisnis tersebut.
Merasa tertarik dengan keuntungan yang akan diperoleh dari bisnis tersebut, Josep Wara kemudian mendaftar dengan mendeposit uang sebesar Rp. 1,5 juta.
Bukan hanya dirinya, Josep Wara juga mendaftarkan anaknya yang bernama Leni untuk menjadi member PT. GSM dengan deposit sebesar Rp. 500 ribu.
Dari nominal tersebut, Josep mendapatkan saldo pulsa seluruh operator yang akan ia jual kembali sebesar Rp. 1 juta yang secara otomatis diperoleh melalui notifikasi pesan di handphonenya. Sedangkan Leni, anaknya mendapat saldo pulsa sebesar Rp. 400 ribu.
ADVERTISEMENT
Lantaran saldo pulsa yang ia dan anaknya terima tidak sesuai dengan jumlah uang yang ia setor, ia kemudian menghubungi Atmajaya untuk meminta penjelasan.
Kepada Josep, Atmajaya memberikan penjelasan bahwa pihaknya lupa menjelaskan jika potongan yang dikenakan adalah untuk biaya pembuatan baliho/benner untuk counter serta biaya administrasi. Yosep pun menerima penjelasan Atmajaya.
Ia lalu mencoba melakukan transaksi pulsa listrik, ternyata gagal. Ia kemudian mencoba kembali, namun lagi lagi transaksi tidak bisa dilakukan.
Ia kemudian menghubungi Atmajaya untuk menanyakan perihal tersebut. Ia kemudian mendapatkan penjelasan dari Atmajaya jika transaksi tidak bisa dilakukan karena saat itu hari minggu, sehingga kantor libur.
“Terus saya bilang ke Atmajaya kok telkomsel kok libur?. Akhirnya Atmajaya bilang tunggu, dia upayakan dulu,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Setelah menunggu lama, Josep kemudian menghubungi Atmajaya melalui handphone lagi. Setelah beberapa kali menghubungi, akhirnya Atmajaya menjawab dengan alasan bahwa transaksi tidak bisa dilakukan karena ada ganti komputer di kantor di Kupang.
“Saya tanya, ini selanjutnya bagaimana?. Dia bilang, tunggu sedikit lagi. Setelah itu saya tanya lagi, dia bilang tunggu sedikit lagi sudah masuk. Akhirnya pulsa masuk ke hape isteri saya, tetapi bukan dari nomor di kantornya, tetapi dari nomor lain lagi,” jelas Josep.
Selain Josep Wara, Yos, salah seorang member yang memiliki kios pulsa di Ndete juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mendaftar menjadi member PT. GSM dengan deposit uang sebesar Rp. 1,5 juta rupiah. Dan mendapat saldo pulsa sebesar Rp. 900 ribu.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengaku bahwa tidak mendapatkan penjelasan sejak awal perihal pemotongan sebesar Rp. 600 ribu dari uang yang ia deposit kan.
"Setelah kami transaksi dulu daftar baru dijelaskan tentang pemotongan pemotongan itu," jelasnya.
Ia kemudian melakukan transaksi penjualan pulsa. Dua kali transaksi awal berhasil dilakukan. Namun pada transaksi selanjutnya gagal.
"Saya jual ke orang pertama bagus. Kedua bagus. Lalu orang ketiga, ternyata macet. Bahkan sampai dua atau tiga hari baru pulsanya bisa masuk ke pembeli. Saat saya coba pakai aplikasi saya sebelumnya, ternyata bisa. Ini bagaimana? Saya rasa kecewa sekali sebab saya punya pelanggan kan banyak pak," ungkapnya.
Jaringan Terganggu Pasca Badai Seroja
Sementara itu, Koordinator PT.GSM, Atmajaya yang juga mengaku sebagai wartawan itu menjelaskan bahwa sering gagalnya transaksi dikarenakan gangguan pada jaringan pasca badai seroja yang melanda wilayah NTT beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Kita tetap bantu. Memang kita dalam bulan ini baru melakukan pembenahan. Tapi meskipun transaksi tidak bisa dilakukan saldo pulsa tetap tidak terpotong. Kita tetap bantu," jelasnya.
Ketika ditanya oleh petugas soal lambatnya respon dari pihaknya terhadap keluhan para agen, Atmajaya mengaku kalau dirinya tidak cepat merespon lantaran sedang di jalan atau sedang melakukan presentasi ke calon agen.
"Saya juga kontak ke kantor, Kaka ini bagaimana tolong dibantu dulu. Coba cek, jaringan kah, listrik kah atau bagaimana. Kalau memang saya sendiri hanya urus beberapa orang, hape saya stand by. Tapi ini kan saya urus mulai dari So'E, Kupang, Kalimantan, semua. Kan seluruh Indonesia saya juga urus," jelasnya.
Terkait biaya pemotongan baliho sedangkan dalam brosur yang diedarkan tertera bahwa member akan mendapat baliho gratis, Atmajaya mengaku jika bahwa biaya yang dipotong itu adalah untuk ekspedisi (pengiriman) baliho dari kantor ke agen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan baliho yang hingga kini belum diperoleh para agen, Atmajaya berdalih bahwa baliho untuk para agen akan dikirim minimal sudah ada 10 atau 20 agen baru yang mendaftar.
Mediasi kira kira sejam lebih dan berlangsung alot itu akhirnya tak menemui titik temu. Para pihak yang mengadu tetap tidak puas. Mereka kemudian dipersilahkan oleh petugas untuk melakukan pengaduan tertulis kepada Polres Sikka.
Kontributor : Albert Aquinaldo