3 Oknum TNI AL Maumere Diduga Aniaya Seorang Pemuda hingga Babak Belur

Konten Media Partner
29 Mei 2023 10:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto: Korban penganiayaan Andreas Wiliam Sanda.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto: Korban penganiayaan Andreas Wiliam Sanda.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MAUMERE-Seorang pemuda 21 tahun, Andreas Wiliam Sanda, warga Waturia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, diduga dianiaya oleh tiga oknum prajurit TNI AL Lanal Maumere berinisial RG, MK dan DD.
ADVERTISEMENT
Kepada media, Andreas Wiliam Sanda menuturkan, ia disuruh telanjang lalu dipukul pakai popor senapan, dipukul pakai selang air, ditendang, hingga disuruh olesi alat kelaminnya dengan balsem.
Tak hanya disiksa, korban yang biasa disapa Andre itu bahkan disuruh untuk membersihkan darahnya yang tercecer di lantai dengan mulutnya sendiri.
Andre yang didampingi kedua orang tuanya, usai menjalani pemeriksaan di Lanal Maumere, Minggu (28/05/2023) menjelaskan, penyiksaan tersebut ia alami pada Sabtu, (27/06/2023) malam di rumah kekasihnya berinisial (I) yang beralamat di Patisomba, Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.
Andre menuturkan, siang itu, sekitar pukul 12.00 WITA, ia berangkat dari tempat kerjanya. Ia berinisiatif menemui (I), yang hampir 2 bulan tak pernah ia hubungi lagi lantaran hubungan keduanya dilarang oleh keluarga (I).
ADVERTISEMENT
Ia hendak menanyakan kepada (I) tentang kebenaran informasi yang ia terima bahwa kekasihnya itu sudah 2 bulan tidak datang bulan.
Setelah bertemu, Andre lalu menyarankan (I) untuk melakukan tes kehamilan, namun (I) menolak. Saat sedang berada bersama (I) di pertokoan di Maumere, ayah (I) menelepon ke handphone (HP), namun tidak diangkat. Andre lalu menyarankan agar (I) pulang ke rumahnya, namun (I) menolak.
Andre kemudian diminta oleh (I) untuk mengantarnya ke kosan temanya di daerah Misir, Kecamatan Alok. Selepas itu, Andre lalu menuju ke kosan saudaranya.
Tak lama berselang, Andre di-Whatsapp (WA) oleh (I) yang ingin menyampaikan sesuatu. Andre kemudian kembali ke Misir untuk menemui (I).
Saat keduanya sedang duduk bicara, tiba tiba ayah (I) datang dan langsung memukul Andre menggunakan helm di bagian belakang kepala. Keduanya lalu dibawa ke rumah (I) di Patisomba. Kepada ayah (I), Andre menyatakan agar menghubungi keluarganya, namun tidak dihiraukan.
ADVERTISEMENT
Sekitar malam harinya, datang seorang anggota TNI AL Lanal Maumere berseragam lengkap dengan membawa senjata laras panjang.
Saat itu, Andre didudukkan di ruang tamu dan pintu depan rumah (I) ditutup. Tanpa banyak basa basi, oknum anggota Lanal itu kemudian melayangkan tinjunya ke arah pipi Andre.
Tak hanya pakai tangan, oknum anggota Lanal itu juga memukul kepala Andre menggunakan popor senapan.
Oknum anggota Lanal itu juga menanyakan apakah Andre mengguna-gunai (I), namun Andre dengan tegas menyatakan tidak.
Usai memukul dengan tangan dan popor senapan, dan menendang Andre, oknum anggota Lanal berseragam lengkap itu kemudian menelepon rekannya.
Keterangan foto: Korban penganiayaan Andreas Wiliam Sanda saat mendatangi Pangkalan TNI AL Maumere, Minggu (28/5/2023).
Tak lama berselang, datang 2 orang rekannya berpakaian preman. Kepada kedua rekannya, oknum Lanal berseragam lengkap itu kemudian meminta agar kedua rekannya agar “membina” Andre.
ADVERTISEMENT
Oknum anggota Lanal itu kemudian menyuruh Andre untuk menanggalkan seluruh pakaiannya hingga telanjang bulat.
Ketiganya kemudian lanjut menganiaya Andre, selain dengan tangan dan popor senapan, Andre mengaku kalau ia juga dipukul menggunakan selang di bagian punggung sehingga menimbulkan bekas lecet menghitam.
“Saya disuruh telanjang bulat lalu dipukul kiri kanan, ditendang. Saya sempat jatuh, tetapi saat bangun dipukul dan ditendang. Saya jatuh beberapa kali. Kepala saya diinjak. Saya sempat minta ampun, tetapi tidak dipedulikan. Saat saya dipukul itu ada orang orang tuanya (I), neneknya dan omnya,” ujar Andre.
Tak sampai di situ, oknum anggota Lanal kemudian memberikan Andre sebotol besar balsem gosok dan menyuruh Andre untuk  menggosok kemaluannya sendiri dengan balsem hingga Andre meringis kesakitan.
ADVERTISEMENT
“Pas saya telanjang, mereka bawa datang balsem gosok lalu suruh saya gosok balsem itu ke kemaluan saya sampai balsem habis,” ujar Andre.
Usai menyiksa Andre, oknum anggota Lanal itu lalu menyuruh Andre untuk membersihkan ceceran darah di lantai akibat penganiayaan. Andre kemudian mengambil bajunya hendak mengelap darah di lantai. Namun salah seorang oknum anggota Lanal menyuruh Andre untuk mengelap darah di lantai tersebut dengan mulutnya sendiri.
“Pas saya lap darah pakai pakai baju, salah satu anggota Lanal itu suruh saya lap pakai saya punya bibir. Saya tunduk kemudian lap darah saya di lantai dengan mulut,” ujar Andre.
Usai menyiksa Andre, oknum anggota Lanal berseragam lengkap itu kemudian pulang. Sedangkan 2 oknum anggota Lanal yang berpakaian preman tetap berada di rumah (I).
ADVERTISEMENT
Tak lama berselang datang lagi seorang anggota Lanal lainnya dengan berseragam lengkap. Ketiganya kemudian mengantar pulang Andre ke rumah orang tuanya di Waturia pada Minggu (28/05/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 WITA.