Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
30 Sumur di Waipare, Sikka Terkontaminasi Air Laut, Pemdes Siap Tandon Air
11 Januari 2023 18:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Akibat banjir rob yang melanda dua dusun di Waipare, Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka NTT, akhir Desember 2022 lalu, 30 sumur air bersih terkontaminasi air laut.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, 223 jiwa, terpaksa mengambil air dari tetangga atau membeli air tengki seharga Rp 150 ribu per satu tengki.
Demikian dikatakan Rudi (48) warga RT 14, Dusun Waipare B, kepada media ini Rabu (11/1) siang, terkait kondisi puluhan sumur yang terkontaminasi air laut.
"Kami susah air bersih, semua sumur rasa asin, kemasukan air laut saat banjir rob yang lalu. Terpaksa kami ambil air di tetangga atau beli air tanki," kata Rudi.
Menurut Rudi, puluhan sumur yang terkontaminasi air laut, saat ini hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian, serta siram halaman.
Sedangkan air bersih untuk kebutuhan masak dan minum terpaksa harus membeli air tanki, atau mengambil air dari sumur tetangga yang tidak terdampak banjir rob.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah, Kepala Desa Watumilok, Daniel Doni Toring yang dikonfirmasi media ini membenarkan adanya 30 sumur di dua dusun terkontaminasi air laut.
Kendati demikian menurut Kepala Desa Watumilok, melalui dana desa untuk tanggap darurat bencana sebesar Rp 9 juta, mengadakan profile tank.
Selanjutnya dibagikan di setiap RT untuk menampung air bersih, agar masyarakat bisa mengambil air bersih untuk kebutuhan masak dan minum.
"Kita bagikan di setiap RT yang susah air bersih, sehingga warganya bisa ambil untuk kebutuhan masak dan minum," kata Kepala Desa.
Menurutnya, jumlah profile tank yang dibagikan dari dana desa itu belum cukup dan sangat kurang. Sehingga satu profile tank untuk kebutuhan air beberapa rumah tangga.
Terkait kondisi itu, Daniel Doni Toring sudah melaporkan ke BPBD dan Dinas PUPR Kabupaten Sikka, dengan harapan agar bisa mendapatkan bantuan.
ADVERTISEMENT
Kontributor : Athy Meaq.