Konten Media Partner

35 Pengungsi Kerusuhan Wamena Tiba di Pelabuhan L Say Maumere, NTT

18 Oktober 2019 13:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Wamena saat tiba di Pelabuhan L. Say Maumere pada Jumat (18/10) siang. Foto: Mario WP Sina,florespedia.
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Wamena saat tiba di Pelabuhan L. Say Maumere pada Jumat (18/10) siang. Foto: Mario WP Sina,florespedia.
ADVERTISEMENT
MAUMERE- Sebanyak 35 orang pengungsi konflik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua yang berasal dari Pulau Flores, NTT pada Jumat siang (18/10) tiba di Pelabuhan L.Say, Kota Maumere, Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Pantauan media ini, kedatangan 35 orang pengungsi ini dengan menumpang Kapal Motor (KM) Bukit Siguntang. Tampak di pelataran pelabuhan, telah menunggu puluhan petugas dari Tagana Dinas Sosial Kabupaten Sikka dan unsur TNI serta Polisi.
Tim Pendamping Provinsi Dinas Sosial NTT, Irvan Mega, mengatakan pengungsi konflik Wamena yang tiba di Pelabuhan L. Say Maumere sebanyak 35 orang. Dengan rincian dari Kabupaten Nagekeo sejumlah 19 orang, Kabupaten Flores Timur 8 orang, dan Kabupaten Ende 8 orang.
Lanjut Irvan Mega, setibanya di Maumere, tim Dinas Sosial berkordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Sikka membantu kelancaran kepulangan para pengungsi sampai tiba di kabupaten masing-masing.
Para pengungsi yang tiba di pelabuhan diterima oleh pihak Dinas Sosial Kabupaten Sikka. Foto: Mario WP Sina,florespedia.
Ia melanjutkan, 35 pengungsi ini usai beristirahat, akan menjalankan pemeriksaan kesehatan di area pelabuhan. Kemudian, mempersiapkan diri untuk diberangkatkan dengan bus yang sudah dipersiapkan ke Nagekeo, Ende, dan Flores Timur.
ADVERTISEMENT
Koordinator Karantina Kesehatan Pelabuhan L. Say Maumere, Wendelinus Tesen mengatakan pihaknya akan memeriksa kesehatan (skrining) malaria terhadap 35 pengungsi yang tiba di pelabuhan. Hal ini dikarenakan, daerah asal pengungsi yakni Kabupaten Jayawijaya adalah daerah endemis malaria.
Salah seorang pengungsi, Ferdinandus Mande mengungkapkan ia dan 3 orang anggota keluarganya terpaksa mengungsi dari Wamena untuk pulang ke kampung halaman di Nagakeo karena kondisi di Wamena yang tidak kondusif.
Petugas dari Karantina Pelabuhan L.Say sedang memeriksa kesehatan pengungsi Wamena. Foto: Mario WP Sina,florespedia.
Lanjut Ferdinandus Mande, memang sampai saat ini tidak ada korban jiwa dari NTT. Kendati demikian, ia merasa keamanan dan keselamatan keluarganya terganggu sehingga ia memilih untuk mengungsikan anggota keluarganya ke Nagekeo.
Ditanya, apakah akan kembali ke Wamena, Ferdinandus Mande menuturkan, ia akan kembali lagi ke Wamena karena ia sudah bekerja disana sebagai seorang ASN.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya datang ungsikan anggota keluarga di Nagakeo. Nanti, saya kembali lagi ke Wamena," ungkap Ferdinandus Mande.(FP-03).