40 Pelaku Pariwisata di Sikka Ikut Ikut Pelatihan Pemasaran Digital

Konten Media Partner
28 Oktober 2022 6:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto: Pelatihan Digitalisasi Branding: Pemasaran dan Penjualan pada Desa Wisata Homestay, Kuliner, Souvernir, Fotografi di Hotel Capa Maumere, Kamis (27/10). Foto oleh: Athy Meaq.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto: Pelatihan Digitalisasi Branding: Pemasaran dan Penjualan pada Desa Wisata Homestay, Kuliner, Souvernir, Fotografi di Hotel Capa Maumere, Kamis (27/10). Foto oleh: Athy Meaq.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MAUMERE-Sebanyak tujuh Desa Wisata, asosiasi dan komunitas mengikuti pelatihan digitalisasi branding pemasaran dan penjualan homestay, kuliner, Souvernir, dan Fotografi.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka itu diikuti 40 peserta yang berlangsung selama 3 hari dari Kamis 27 hingga Sabtu 29 Oktober 2022 bertempat di Hotel Capa Maumere, Flores, NTT.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka Petrus Poling Wairmahing saat membuka kegiatan pelatihan itu mengatakan internet dan digital telah membawa banyak dampak positif bagi manusia saat ini.
Demikian halnya dengan digitalisasi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang selain berkontribusi langsung pada bisnis pariwisata itu sendiri, juga memberi manfaat banyak ke beberapa industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pertumbuhan industri pariwisata yang saat ini kembali bergerak semakin menguatkan peran digitalisasi sebagai sarana komunikasi dalam pencapaian target konsumen.
ADVERTISEMENT
"Ini menjadi strategi pemerintah Kabupaten Sikka dalam upaya untuk memulihkan sektor pariwisata yang sempat mengalami keterpurukan di masa pandemi Covid-19," kata Petrus Poling.
Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang yang handal berbasis digital yang berkaitan erat dengan sektor ekonomi kreatif dan pertumbuhan industri wisata.
Menurutnya, dari 17 subsektor kreatif terdapat empat sub sektor yang bersinggungan dengan penyajian materi yakni, subsektor fotografi, film animasi dan subsektor aplikasi dan sub sektor desain komunikasi visual.
Melalui pelatihan digital dan fotografi diharapkan dapat menambah pengetahuan dan skill bagi masyarakat dalam memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan dan memperkenalkan destinasinya.
Meningkatkan pengetahuan motivasi dan kompetensi sumber daya manusia agar dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
ADVERTISEMENT
Sasaran yang ingin dicapai adalah peserta mengetahui dan memahami pengetahuan dasar kepariwisataan serta pemasaran digital. Peserta mengetahui dan memahami tahapan pemasaran digital.
Selain itu, peserta mengetahui dan memahami pentingnya fotografi dan bahasa yang efektif dalam pemasaran digital melalui vidio dan fotografi.
Kepala Bidang Industri dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka, Emma Irmina Puli dalam laporannya menyampaikan kegiatan itu diikuti oleh 40 peserta.
Masing masing dari Desa Umauta, desa Wuliwutik,desa Sikka, desa Magepanda, desa Kojadoi,desa Gunungsari, dan Desa Lewomada. Selain itu, destinasi Pintar Asia Beach, PHRI, Asita, HPI, Unitas, Akusikka, komunitas Kahe, Maumere Dive Community, komunitas foto grafi Maumere.
Kegiatan pelatihan itu menghadirkan pemateri yang handal dan berpengalaman masing masing, Barry Kusuma dengan materi, Foto dan Vidiografi serta Bloger.
ADVERTISEMENT
Rini Kartini Dosen Komunikasi pada Universitas Nusa Nipa Indonesia, dengan materi Pelatihan Digital Marketing untuk Pelaku Pariwisata dan Mellisa Honesta dengan materi Go Digital Sosial Media dan Market Place.
Kontributor : Athy Meaq.