Konten Media Partner

41,1 Hektar Padi Siap Panen di Magepanda, Sikka Tersapu Banjir

26 Februari 2023 5:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto: Tanaman padi milik petani di Desa Done, tersapu banjir, Sabtu (25/2/2023). Foto: Athy Meaq.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto: Tanaman padi milik petani di Desa Done, tersapu banjir, Sabtu (25/2/2023). Foto: Athy Meaq.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MAUMERE - Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sikka Jumat (24/2) siang menyebabkan banjir di Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka NTT.
ADVERTISEMENT
Akibatnya 41,1 Hektar tanaman padi siap panen milik petani di dua desa, yakni Desa Leguwoda 29,6 hektar dan Desa Done 11,5 hektar tersapu banjir.
Kepala Desa Done, Petrus Muju mengatakan padi milik petani sudah siap untuk dipanen karena semuanya sudah menguning. Tetapi saat ini sudah rata dengan tanah akibat tersapu banjir.
"Pada hal Senin depan sudah mau panen, tetapi saat ini tidak bisa panen lagi karena padi sudah rata dengan tanah tersapu banjir," kata Kepala Desa Done.
Pantauan media ini, Sabtu (25/2) petang, atas peristiwa itu, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sikka Yohanes Emilianus Sastrawan turun langsung untuk melihat lokasi terdampak.
Kepala Dinas Pertanian didampingi Kepala Desa dan ketua BPD Done, koordinator POPT, Koordinator BPP Magepanda dan staf Bidang PSP Dinas Pertanian serta Ketua Kelompok Tani (Poktan) Ledatibo.
ADVERTISEMENT
Usai meninjau hamparan sawah yang tersapu banjir di dua desa itu, Kepala Dinas Pertanian kepada media ini menegaskan bahwa lahan sawah yang terdampak pemerintah segera melakukan intervensi.
Diantaranya Dinas Pertanian akan memberikan bantuan mesin pompa air brigade untuk mengairi hamparan lahan sawah seluas 29,6 hektar di Desa Leguwoda.
Hal itu lanjut Kadis Pertanian akibat sebuah Dam Pengendali yang ambruk diterjang banjir, sehingga saluran irigasi lebih tinggi dari permukaan sungai.
"Jadi solusinya harus menggunakan mesin pompa brigade agar air bisa dialirkan ke lahan persawahan milik petani," kata Kepala Dinas Pertanian.
Kontributor : Athy Meaq.