Angin Kencang Disertai Hujan Landa Kota Kupang, Warga Diminta Waspada

Konten Media Partner
4 Januari 2023 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto:Prakiraan angin. (BMKG).
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto:Prakiraan angin. (BMKG).
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KUPANG-Angin kencang disertai hujan selama sepekan masih melanda wilayah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (4/1/2023) siang.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, aktivitas warga masih normal, dan Pemerintah belum menerima laporan terkait dampak kerusakan dari angin kencang yang melanda ini.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Prakirawan Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Maria Seran, menyebutkan bahwa kecepatan angin dipicu oleh Ex Siklon Ellie berkisar antara 25-45 kilometer per jam, bahkan maksimum mencapai 65 kilometer per jam.
Selain itu, tinggi gelombang di perairan berkisar 2,5-6 meter yang diperkirakan berlangsung sampai 7 Januari 2023.
"Ex Siklon Ellie sementara masih berada di daratan Australia bagian barat,yang memicu cuara ekstrem di NTT," ungkap Maria.
Lanjutnya, saat ini "Ex-Siklon Tropis Ellie terpantau berada di daratan Australia bagian Barat, tepatnya di sekitar 17.8°LS 127.1°BT.
"Sistem tekanan rendah ini cenderung persisten di sekitar area tersebut dan bergerak perlahan ke arah barat daya,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, dampak tidak langsung Ex-Siklon Tropis Ellie terhadap kondisi cuaca di wilayah NTT adalah hujan intensitas ringan hingga sangat lebat yang disertai angin kencang.
"Hujan yang terjadi berupa hujan sporadis, yaitu hujan yang terjadi dalam durasi singkat kurang dari satu jam, namun memiliki intensitas yang tinggi," ujarnya.
Kepada masyarakat, pihaknya mengimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem seperti banjir, genangan air, tanah longsor, pohon tumbang, rusaknya atap bangunan atau fasilitas umum lainnya,dan sambaran kilat atau petir.
"Kepada nelayan atau pelaku kegiatan wisata bahari agar mewaspadai potensi tinggi gelombang laut. Selain itu, selalu memperhatikan dan mengupdate Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kontributor:Alexander Wily.