Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Besi Jembatan di Pelabuhan Ferry Kewapante Ambruk Diterjang Gelombang Laut
4 Januari 2023 19:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Sekitar pukul 03.00 Wita dini hari, Sabtu 31 Desember 2022, gelombang besar, setinggi kurang 4 meter menerjang Pelabuhan Ferry Kewapante, Desa Namang Kewa Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.
ADVERTISEMENT
Akibatnya besi jembatan pada bagian ujung dermaga ambruk dan jatuh ke laut. Kondisi ini membuat Kapal Ferry tidak bisa berlabuh.
Demikian dikatakan seorang pengawas pengerjaan Pelabuhan Ferry Kewapante, Cornelis Kesar kepada media ini, Rabu (4/1/2023).
"Saat itu hujan besar yang disertai angin kencang dan tinggi gelombang kira- kira 4 meter. Sekitar jam 3 dini hari pada 31 Desember 2022, besi dermaga ambruk ke laut," kata Cornelis.
Pasca besi dermaga Ferry di ujung pelabuhan ambruk lanjut Cornelis membuat sebuah kapal Ferry yang tengah berlabuh pindah ke Pelabuhan L Say.
Menurut Cornelis, saat itu gelombang laut sangat besar menerjang pelabuhan Ferry. Bahkan tambah Cornelis, air laut menggenangi pelataran parkir dermaga Ferry.
ADVERTISEMENT
"Saat itu ombak besar sekali, pelataran parkir penuh dengan air laut dan membuat kami tidak bisa tidur sepanjang malam," kata Cornelis.
Atas kondisi itu menurut Cornelis, selaku pengawas pengerjaan dermaga Ferry Kewapante, meminta seluruh pekerja termasuk tukang untuk berhenti bekerja.
"Saya melihat ombak besar dan angin kencang, saya minta seluruh pekerja berhenti. Saya takut pekerja bisa jatuh ke laut, karena angin kencang," ujarnya.
Terkait 2 besi dermaga yang ambruk ke laut, Cornelis menuturkan akibat drat pengikat besi tersebut sudah karat termakan usia.
Sedangkan untuk mengangkat kembali besi itu dari dasar laut kata Cornelis membutuhkan bantuan kapal tongkang, karena arus laut kencang sekali.
"Tidak bisa angkat manual, harus pakai kapal tongkang, karena arus di bawah sangat kuat, sehingga sangat beresiko," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Secara terpisah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Mauritius Minggo tidak berhasil dikonfirmasi karena sedang tidak berada di kantornya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa staf Dinas Perhubungan, bahwa Kepala Dinas sedang ada kegiatan bersama Bupati Sikka.
Kontributor : Athy Meaq.