Konten Media Partner

BMKG Lasiana Imbau Petani di NTT Amati Curah Hujan Jika Mau Menanam

3 Oktober 2022 20:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto:Kepala Biro Setda Provinsi NTT, Prisilia Parera didampingi Kepala BMKG Lasiana Kupang Rahmattuloh Adji dan Kadis Pertanian Provinsi NTT, Lecky F Koli saat memberikan keterangan pers.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto:Kepala Biro Setda Provinsi NTT, Prisilia Parera didampingi Kepala BMKG Lasiana Kupang Rahmattuloh Adji dan Kadis Pertanian Provinsi NTT, Lecky F Koli saat memberikan keterangan pers.
ADVERTISEMENT
KUPANG-Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Provinsi NTT bersama BMKG Lasiana melakukan himbauan untuk mengantisipasi musim tanam dan musim hujan 2022.
ADVERTISEMENT
Himbauan ini diberikan supaya petani ladang, dan sawah harus mengamati curah hujan, baru boleh melakukan penanaman, agar tidak mengalami gagal panen.
"Karena saat ini sudah memasuki musim hujan tetapi tidak menentu, dimana ada daerah tertentu sudah hujan namun tidak banyak dan ada daerah rendah dan bahkan belum ada sama sekali," ungkap Kepala BMKG Lasiana (Kupang ) Rahmattuloh Adji saat menyampaikan keterangan pers di kantor Gubernur pada Senin, (3/10/2022).
Lanjut adji, berdasarkan analisis curah hujan, sudah terjadi hujan di beberapa wilayah di NTT pada akhir September atau seminggu terakhir.
Namun perlu diketahui, hujan yang terjadi di beberapa wilayah di NTT masih bervariasi atau kategorinya rendah, menengah dan tinggi.
"Khusus wilayah Labuan Bajo, Ruteng dan Borong (Flores Barat) maupun wilayah Pulau Timor (Soe) telah mengalami kategori menengah dan itu sesuai hasil analisis mereka di BMKG Lasiana," ungkap Adji.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, sedangkan hasil analisis hari tanpa hujan, secara umum hasil monitoring BMKG, telah terjadi hujan di beberapa wilayah NTT mulai dari kategori sangat pendek, pendek dan menengah.
Sementara Pulau Sabu hari tanpa hujan masih panjang dan sebagian Rote Ndao. Khusus Pulau Timor hari tanpa hujan adanya di seputaran Oebelo, kabupaten Kupang.
Sehingga hujan yang terjadi selama 5 hari belakang ini belum merata di semua wilayah NTT. "Jadi gambaran musim hujan pada Oktober 2022 ini belum merata walaupun sudah terjadi.
Terkait masyarakat khususnya petani, yang hendak menanam, BMKG Lasiana mempunyai kriteria tersendiri untuk penentuan musim hujan.
Kategori suatu wilayah sudah memasuki musim hujan adalah dalam satu dasarian yang terukur adalah 10 hari dengan kebasahan tanah 50 milimeter/5 centimeter atau lebih.
ADVERTISEMENT
"Kemudian akan dikuti dua dasarian berikutnya, sehingga dalam sebulan itu kebasahan tanah sudah mencapai 150 milimeter atau 15 centimeter barulah daerah itu dikatakan sudah memasuki musim penghujan," jelas Adji.
Lanjutnya, jadi kondisi NTT saat ini berdasarkan prediksi BMKG Lasiana, musim hujan akan merata pada bulan Oktober ini hingga November minggu ke tiga.
Ia menekankan khusus wilayah daratan Timor keseluruhan hujan akan merata pada bulan November awal dan akhir.
"BMKG Lasiana akan mengupdate informasi hujan secara keseluruhan setiap 10 hari dan setiap bulan juga akan menerbitkan buku analisis curah hujan bulanan sebagai pelengkap prediksi kita," ungkap Kepala BMKG Lasiana Kupang.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky F Koli, mengajak petani di NTT bijak menyikapi fenomena alam yang ada agar menghindari kerugian karena fenomena alam saat ini terkait dengan curah hujan.
ADVERTISEMENT
Pihaknya mengimbau agar petani dapat mengikuti semua informasi dari BMKG tentang curah hujan dan para petani juga harus melihat kearifan lokal yang ada untuk menghindar gagal tanam dan gagal panen.
"Semua ini berguna untuk menghindari kerugian yang dialami petani," ungkapnya.
Kontributor:Wily Makani.