Konten Media Partner

BPBD Manggarai Terima 259 Laporan Warga Akibat Badai Siklon Tropis

14 April 2021 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan fto : Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Manggarai, Liiber Habut.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan fto : Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Manggarai, Liiber Habut.
ADVERTISEMENT
RUTENG - BPBD Manggarai menerima banyak laporan dari masyarakat atas kejadian bencana alam badai Siklon Tropis Seroja yang terjadi 4-6 April lalu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, Selasa (13/4) tercatat, ada 259 laporan masuk yang menjadi korban dari bencana alam tersebut di wilayah Manggarai.
Berdasarkan informasi juga bahwa, sampai Selasa, (13/4) sebagian masyarakat Manggarai yang terkena dampak dari bencana alam tersebut telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Manggarai
Kepala BPBD Manggarai, Libert Habut kepada media ini mengatakan, sesuai dengan data yang ada, jumlah laporan masuk selama kejadian badai Siklon Tropis Seroja di Manggarai sebanyak 259 laporan.
Laporan itu ditindaklanjuti dengan melakukan verifikasi di lapangan guna mengetahui persis keadaan di lapangan berdasarkan data laporan masuk itu.
"Hasilnya, diketahui ada 260 unit sarana dan fasilitas yang terkena badai siklon Seroja itu. Yang terkena dampak itu yang akan menjadi perhatian pemerintah selanjutnya," katanya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, ratusan laporan itu berasal dari 12 kecamatan di Manggarai.
Rinciannya, badai Seroja merusakkan sebanyak 217 rumah, 8 bangunan gereja dan bangunan tempat ibadat, 5 unit fasilitas pemerintah, 7 unit fasilitas pendidikan, 1 unit fasilitas swasta, infrastruktur seperti jalan, jembatan, irigasi, deker, dan talud, 12 unit, tanaman komoditas 16 lokasi, dan lahan pertanian 4 lokasi.
Menurutnya, untuk bangunan rumah dan sarana umum, sebanyak 33 rumah masuk kategori rusak berat, dan 227 rumah rusak ringan. Rumah yang rusak itu adalah milik  150 kepala keluarga atau 678 jiwa.
Dari jumlah itu jelasnya, 87 jiwa sempat mengungsi ke rumah tetangga akibat bencana alam itu.
Sebelumnya, seorang warga yang menjadi korban bencana Siklon Seroja, Kanisius di Kecamatan Cibal mengatakan, keluarganya sempat mengamankan diri di rumah tetangga saat angin kencang dan hujan terjadi.
ADVERTISEMENT
Tetapi, hanya dua malam mengungsi karena perbaikan atap rumah langsung dilakukan oleh keluarga dan tetangga.
"Perbaikan ala kadar saja agar kami bisa kembali ke rumah. Dan, sekarang, kami terima bantuan material non lokal dan kami berterimakasih untuk bantuan itu," katanya.