Cegah Corona, Buruh Pelabuhan Berhenti Kerja Saat KM Lambelu Berlabuh di Sikka

Salah seorang buruh pelabuhan sedang membawa barang penumpang kapal yang berlabuh di Pelabuhan L.Say Maumere. Foto: Mario WP Sina.

MAUMERE - Sebanyak 80 - 100 orang buruh pelabuhan yang tergabung dalam wadah Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan L. Say Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, menghentikan aktivitas untuk membongkar muatan penumpang kapal KM Lambelu yang akan berlabuh di Pelabuhan L.Say Maumere, Selasa (7/4/2020) pagi.

Puluhan buruh pelabuhan ini berhenti bekerja guna mengantisipasi penyebaran virus corona dengan kedatangan para penumpang kapal KM Lambelu dari Makasar ke Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.

"Kami khawatir dengan ancaran penularan virus corona. Penyakit ini sampai sekarang belum ada obatnya. Jadi, kami isitirahat dulu untuk sementara dari akitivitas bongkar muat barang penumpang kapal KM Lambelu ini," jelas Koordinator TKBM Pelabuhan L.Say Maumere, Paulus Nining Pau, Senin (6/4/2020) malam.

Dikatakan Paulus Nining Pau penghentian aktivitas kerja para buruh ini terkhusus untuk kapal KM Lambelu yang menurunkan ratusan penumpang di Pelabuhan L. Say Maumere. Sedangkan aktivitas kerja pembongkaran logistik pada kapal lainnya tetap berlangsung seperti hari - hari biasa.

"Kami ini kan mengakses langsung barang dan penumpang. Sehingga saya tidak menginzinkan anggota TKBM melakukan bongkar muat. Saya sudah surati Syahbandar Pelabuhan," jelas Paulus Nining Pau.

Ia menambahkan, pihaknya dengan kesadaran penuh berhenti bekerja dikarenakan juga Pemkab Sikka memiliki keterbatasan fasilitas untuk mendeteksi kepastian ada tidaknya virus corona.

Sebelumnya pada Minggu (5/4/2020) siang, buruh Pelabuhan L. Say Maumere yang tergabung dalam TKBM Pelabuhan bersama para mahasiswa dari GMNI dan PMKRI Cabang Maumere menggelar aksi unjuk rasa di pintu gerbang Pelabuhan L. Say Maumere guna menolak kedatangan kapal KM Lambelu yang diketahui memuat para penumpang kapal dari daerah terinfeksi corona.