Konten Media Partner

Cegah Corona, Jam Kunjung Pasien di RSUD Aeramo, Nagekeo Ditiadakan Sementara

18 Maret 2020 11:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak depan RSD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
zoom-in-whitePerbesar
Tampak depan RSD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
ADVERTISEMENT
MBAY - Guna meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona (Covid-19), Rumah Sakit Daerah (RSD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo-NTT, meniadakan jam kunjung untuk pasien.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini diambil dalam rangka pencegahan penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
"Jam kunjung pasien ditiadakan untuk mengurangi kerumunan orang guna mencegah pencegahan penyebaran wabah virus corona (Covid-19) Aturan ini berlaku sejak selasa, 17 Maret 2020 sampai dengan adanya pemberitahuan lebih lanjut," ujar Direktur RSD Aeramo drg. Emerentiana Reni Wahyuningsih, yang dihubungi florespedia, Selasa (17/3/2020) malam.
drg. Emerentiana Reni Wahyuningsih mengatakan yang juga harus menjadi perhatian masyarakat yakni penunggu pasien di ruang rawat inap, pihak rumah sakit hanya memperbolehkan 1 orang untuk pasien dewasa dan 2 orang untuk pasien anak serta menggunakan tanda pengenal (kartu jaga).
Sementara penunggu pasien di Instalasi Rawat Darurat (IRD) hanya diperbolehkan satu orang, kecuali kondisi pasien dalam keadaan kritis.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, seluruh penunggu pasien diwajibkan melakukan cuci tangan sebelum, selama dan sesudah masuk rawat inap serta IRD dengan hand sanitizer.
“Pola hidup bersih dan sehat terus diterapkan. Jika ada penunggu pasien yang demam, batuk dan pilek diharapkan segera memeriksakan diri ke klinik," ujarnya.
Menurut mantan kadis Kesehatan Ngada, kebijakan ini diberlakukan situasional, artinya melihat situasi dan kondisi. Jika dirasa kondisinya sudah membaik tentu akan kembali normal.
Hal yang sama disampaikan Dokter Pelayanan Medik RSD Aeramo, drg. Angelina Moa.
Ia mengatakan untuk mencegah terjadinya penularan, pihak rumah sakit juga telah menyediakan hand sanitiser yang bisa digunakan oleh tenaga medis, pasien maupun penunggu pasien yang datang ke RSD Aeramo. Selain itu di pintu masuk rumah sakit juga disiapkan penyemprotan disinfektan.
ADVERTISEMENT
Kekurangan Alat Pelindung Diri
Dia menambahkan saat ini pihaknya telah mengalami kendala alat pelindung diri (APD).
"Stoknya semakin menipis, stok yang ada mungkin cukup untuk dua hari kedepan. Padahal satu hari harus ganti, atau bahkan 6-8 jam sekali" ujarnya.
Ia mengungkapkan, APD ini terdiri dari gown (baju pelindung diri), masker N95, pelindung wajah dan sepatu boots. APD digunakan untuk melindungi para tenaga medis yang kontak langsung memeriksa orang, baik berstatus orang berisiko, ODP, maupun PDP.
"Ini sangat penting untuk tenaga medis, karena satu set APD lengkap hanya digunakan untuk satu hari,"ujarnya.
Untuk petugas medis yang bertugas di ruang isolasi, ujarnya satu kali masuk memeriksa pasien mengunakan satu set APD. Sehari bisa dua atau lebih masuk ruang isolasi, tentu bisa dibanyangkan berapa banyak APD yang harus digunakan.
ADVERTISEMENT
"Dari pengalaman yang ada, perawat bisa masuk ruang isolasi pasien sampai tujuh kali. Karena pasien membutuhkan bantuannya," katanya.
Ia juga mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes untuk segera membantu RSD Aeramo dalam hal APD ini.
Sebab APD sangat dibutuhkan dalam keadaan seperti ini untuk melindungi para tenaga medis yang bersingungan dengan pasien maupun orang yang akan diperiksa.