Dampak Corona, Harga Sembako di Sikka Naik Drastis

Konten Media Partner
5 April 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kios Sembako di Pasar Alok, Kota Maumere, Kabupaten Sikka. Foto: Mario WP Sina.
zoom-in-whitePerbesar
Kios Sembako di Pasar Alok, Kota Maumere, Kabupaten Sikka. Foto: Mario WP Sina.
ADVERTISEMENT
MAUMERE- Merebaknya wabah virus corona sangat berdampak pada perekonomian yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Sikka, Propinsi NTT beberapa hari terakhir ini dengan naiknya harga beberapa jenis bahan kebutuhan pokok yang dijual dipasar.
ADVERTISEMENT
Beberapa komponen kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga antara lain gula, bawang putih, bawang merah dan beberapa bahan pokok lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sikka, Yosef Benyamin yang ditemui florespedia di Pasar Alok Maumere pada Sabtu (4/4/2020) siang.
Disebutkan, berdasarkan data terbaru, harga gula yang sebelumnya Rp.18.000/kg naik menjadi Rp.20.000/kg, bawang putih yang sebelumnya dijual dengan harga Rp.30.000/kg naik menjadi Rp.50.000/kg, sedangkan bawang merah mengalami kenaikan sebesar Rp.5.000 yakni dari Rp.25.000 menjadi Rp.30.000.
“Harga ini akan bergerak naik kalau stok bawang putih dan bawang merah itu berkurang. Tiap hari kita lakukan pemantauan harga, bukan hanya karena corona, pemantauan harga itu merupakan tugas pokok dari Dinas Perdagangan yang juga nanti dilaporkan ke pemerintah ditingkat yang lebih tinggi,” ujar Benyamin.
ADVERTISEMENT
Yosef Benyamin mengakui, dampak ekonomi terhadap penyebaran virus corona sangat dirasakan oleh para pedagang di sejumlah pasar di Kabupaten Sikka.
“Sebagian besar pedagang kecil misalnya pedagang sayur, pedagang ikan itu mengalami kolaps karena pembelinya sangat sepi. Pedagang-pedagang besar juga mengalami itu karena kita tidak tahu ini sampai kapan tetapi pasar sejak penetapan sebagai kewaspadaan kita untuk penanggulangan pencegahan Covid 19 ini sangat sepi,” ungkap Benyamin.
Disebutkan, untuk harga beras dipasaran masih stabil dan stok beras juga masih aman dan pihaknya berencana akan bertemu pihak Bulog dan beberapa pihak lain guna melakukan operasi pasar murah yang rencananya akan dilaksanakan pada Selasa (7/4/2020).
“Nanti kita juga koordinasi dengan beberapa distributor yang menyediakan sembako untuk kita lakukan operasi pasar murah,” ujar Benyamin.
ADVERTISEMENT
Disinggung mengenai stok minyak tanah, Yosef Benyamin mengakui bahwa stok minyak tanah di pasar mengalami kelangkaan. Disebutkan, pihaknya melakukan koordinasi dengan Bagian Perekonomian Setda Sikka guna melakukan penelusuran terkait kelangkaan minyak tanah.
“Pasokan dari pertamina kami yakin setiap hari itu ada tapi apakah pendistribusian dari agen ke pengecer atau ke tempat-tempat penjualan itu mencukupi atau tidak. Kalau di pasar alok itu harga eceran tertinggi ditetapkan Rp.4.000 – Rp.4.500/liter tapi harga pasaran itukan Rp.5.000 sekarang, kita tidak tahu kalau misalnya dikampung-kampung ya, kalau di pasar alok masih dengan harga itu, sebenarnya tidak boleh tapi karena kelangkaan tadi,” ujarnya.
Salah seorang pedagang di Pasar Alok Maumere, Ambo mengatakan saat ini harga barang terutama sembako yang dijual pihaknya sudah mengalami kenaikan.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan seperti beras cap lahap 1 karung ukuran 20 Kg dijual dengan harga Rp.255.000 dari semula Rp. 235.000. Kemudian beras bramo lokal 1 karung ukurang 50 Kg yang semula dijual per Kg seharga Rp.11.000 sekarang menjadi Rp.12.500.
Ambo mengaku pihaknya mengalami penurunan pendapatan karena pembeli yang terus berkurang dari hari ke hari akibat dampak virus corona ini.
"Dulu sebelum virus corona mewabah, pasar disini ramai dan dalam sehari, saya bisa kantongi penghasilan sampai Rp 2 juta. Sekarang dapat Rp. 1 juta se hari saja sulit," ungkap Ambo.
Kontributor : Albert Aquinaldo