Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
![Pasar Bobou, Kota Bajawa, Kabupaten Ngada. Foto: istimewa.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1589934235/mqizqaszig144zlzzcdb.jpg)
ADVERTISEMENT
BAJAWA- Sudah sepekan imbauan untuk tidak berkegiatan di luar rumah dicanangkan Pemkab Ngada. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona yang semakin meningkat, khususnya di kabupaten Ngada, Provinsi NTT.
ADVERTISEMENT
Tentu hal ini berdampak pula pada penjualan sejumlah Sembilan Bahan Pokok (Sembako) dan bumbu dapur. Seperti di Pasar Bobou, Kota Bajawa.
Harga bahan pokok Sembako di Pasar Bobou Bajawa mengalami kenaikan. Misalkan harga beras, sebelumnya harganya berkisar 9.000 rupiah hingga 10.000 rupiah. Namun, sejak pandemi COVID-19 harga mencapai 12.000 rupiah per Kg.
"Kami beli beras dari Soa. Harga beras itu per kilo gram 10.000 rupiah. Kami jual 11.000 hingga 12.000 rupiah. Karena stoknya hanya di Soa. Biasa bawa dari Mbay. Tapi sekarang sudah tidak bisa," ujar pedagang di Pasar Bobou Bajawa, Yasinta Dhone (45) kepada Wartawan Rabu (20/5/2020) pagi.
Yasinta menerangkan bahwa sebelum COVID-19, harga sembako seperti beras, bawang dan bumbu dapur stabil. Menjelang hari raya lebaran, harga tidak ada yang naik. Karena memang setelah COVID-19 ini harga sudah naik.
ADVERTISEMENT
"Kalau saat harga panen itu harganya bisa 8.500 per kg atau 9.000 per kg. Tapi sekarang ini tidak bisa turun. Dengan adanya corona ini orang dari luar untuk beli tidak masuk dan begitu juga orang dari luar bawa barang masuk sudah tidak ada lagi. Ini yang sebabkan harga barang jadi naik," ungkapnya.
Ia mengatakan untuk bawang merah sangat melonjak dan harga bawang putih tetap stabil.
"Karena memang stok semakin menipis. Bawang merah kami terima Rp. 45.000, kami jual Rp. 50.000, hingga Rp.60.000 per kg. Kalau bawang Putih harga turun dengan Rp.35.000," ungkapnya.
Ia mengatakan harga gula saat ini per karung sebesar Rp. 810.00. Pihaknya menjual ke konsumen, Rp.19.000 hingga Rp.20.000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
Ia melanjutkan harga minyak goreng bimoli dan telur ayam saat ini masih normal. Kalau bimoli satu dos Rp. 300.000 yang lima liter. Telur per ikat Rp. 285.000.
"Harga naik bukan karena hari raya atau lebaran, namun setelah COVID-19 beberapa waktu lalu," ungkap Yasinta Dhone.
Hal yang sama dikeluhkan pedagang lainnya, Rosalia Rhi (48). I mengatakan bahwa tahun ini memang sangat sulit. Kalau tahun sebelumnya tidak seperti ini. Harga tidak terlalu naik juga biasa saja atau normal.
Ia mengatakan harga Sembako saat ini normal. Menjelang lebaran dan hari lainnya selama ini semua harga masih stabil.
"Sebenarnya harga beras Rp.8.500 di tempat penggilingan. Dan kami terima disini Rp.10.500. Kalau harga sudah dibersihkan Rp.12.000. Kalau yang belum tapis Rp.11.000. Sementara harga jagung sangat turun dan saat ini harganya Rp.5.000 per kilo gram," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara salah satu pembeli Rosa Dhaso mengatakan harga jual Sembako dan bumbu dapur di Pasar Bobou mengalami kenaikan. Ia mencontohkan, harga bawang merah sekilo mencapai Rp.60.000
"Itu hari pernah Rp. 25.000 per kg. Setelah corona ini sangat naik. Karena orang dari luar tidak masuk bawa barang ke Bajawa," ungkapnya.