Konten Media Partner

Dua Persoalan Utama Petani Irigasi Mbay Menurut Bupati Don Bosco

10 Juni 2020 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, saat melakukan Panen Perdana di Kelompok Tani Karya Nyata 6, di Kelurahan Mbay II, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Rabu (10/6/2020).
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, saat melakukan Panen Perdana di Kelompok Tani Karya Nyata 6, di Kelurahan Mbay II, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Rabu (10/6/2020).
ADVERTISEMENT
MBAY- Persoalan utama para petani di wilayah irigasi Mbay adalah infrastruktur irigasi dan permodalan bagi para petani.
ADVERTISEMENT
Dimana, banyaknya infrastruktur irigasi yang rusak, sehingga tidak maksimal dalam pengendalian air serta memenuhi program pemerintah Kabupaten Nagekeo untuk melakukan pola tanam serentak.
Hal itu disampaikan Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, saat melakukan Panen Perdana di Kelompok Tani Karya Nyata 6, di Kelurahan Mbay II, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/6/2020).
Bupati Don mengatakan bahwa untuk memperbaiki infrastruktur berdasarkan perhitungan pemerintah setelah melakukan kajian-kajian terhadap infrastruktur iragasi yang rusak, maka di perkirakan sekitar 60 miliar dana yang harus di persiapkan untuk memperbaiki dan pemeliharaan terhadap infrastruktur irigasi Mbay.
Dana yang cukup besar untuk memperbaiki infrastruktur irigasi maka pemerintah akan melakukan strategi dalam menangani, maka akan diprioritaskan infrastruktur yang mendasar dan mendesak untuk segera di lakukan perbaikan seperti saluran dan bak pintu pembagi air.
ADVERTISEMENT
Pada tempat yang sama, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, Mursidin Pua Geno mengatakan, bahwa Kelompok Tani Karya Nyata 6 merupakan kelompok penangkar bimbingan Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo.
Jenis varietas padi yang dikembangkan kali ini adalah varietas padi inpari ir nutrizing, varietas Inpari ir nutrizing diharapkan akan menjadi benih padi dengan label biru yang kemudian akan dibagikan ke para petani, khususnya di desa -desa stunting.
"Selain produktivitas hasil yang bisa mencapai 9,8 ton gabah kering panen juga memiliki keunggulan nilai gizi yang tinggi. Diharapkan bisa mengatasi persoalan gizi bagi desa-desa stunting di Nagekeo," ujarnya