Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Gedung SMAK Santa Maria Rubit, Sikka, Disegel
21 April 2022 18:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Buntut dari polemik antara pihak Yayasan Santa Maria dengan mantan Kepala Sekolah SMAK Santa Maria Rubit, Desa Rubit, Kecamatan Hewokloang, berujung pada penyegelan unit 2 gedung sekolah.
ADVERTISEMENT
Atas polemik itu, anggota DPRD Sikka dari Fraksi Hanura Wens Wege angkat bicara.
Wens meminta agar pihak Yayasan Santa Maria selaku pengelola sekolah itu dengan pemilik tanah unit 2 gedung sekolah mencari solusi terbaik.
Hal itu, agar lembaga pendidik yang bertanggung jawab mencerdaskan anak bangsa tidak mengorbankan anak-anak didik yang saat ini tengah mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Penegasan politisi Partai Hanura itu disampaikan kepada media ini Kamis (21/4) siang di sela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Lanal Maumere, di ruang sidang DPRD Sikka.
"Sebagai anggota DPRD Sikka, saya minta pihak yayasan dan pemilik tanah gedung sekolah yang ditutup untuk duduk bersama mencari jalan terbaik, agar anak didik tidak menjadi korban," kata Wens Wege.
ADVERTISEMENT
Mantan guru SMAK Yohanes XXIII Maumere itu, meminta agar pihak lembaga pendidik dengan pihak yang bersengketa tidak boleh mengorbankan nasib anak- anak di sekolah itu.
Sebelumnya Kepala Sekolah SMAK Santa Maria Rubit, yang ditemui media ini di Rubit, enggan berkomentar terkait alasan penyegelan unit 2 gedung sekolah itu.
"Saya diminta untuk menjadi Kepala Sekolah, jadi tanggung jawab saya hanya pada keberlangsungan KBM di sekolah ini," ujarnya.
Saat ditanya apakah benar ada penutupan unit 2 gedung sekolah itu, Kepsek SMAK Santa Maria Rubit mengakui bahwa itu benar, namun dirinya enggan menjelaskan alasan penyegelan.
Kendati demikian lanjutnya, situasi penutupan unit 2 gedung sekolah itu, tidak berdampak pada kelangsungan KBM pada siswa dan guru di SMAK Santa Maria Rubit.
ADVERTISEMENT
"Setelah unit 2 ditutup, siswanya saya gabungkan di unit 1, karena beberapa ruangan masih memungkinkan untuk dijadikan ruang untuk KBM," ujarnya.
Ia mengakui bahwa seluruh siswa kelas 10, 11 dan kelas 12 jumlahnya 110 orang. Jumlah itu masih memungkinkan untuk mengikuti KBM di 1 unit gedung sekolah SMAK Santa Maria Rubit.
"Tanggung jawab saya hanya kelangsungan KBM. Sedangkan urusan aset dan lain-lain itu adalah tanggung jawab yayasan," ujarnya sambil meminta media ini untuk konfirmasi langsung ke pihak yayasan.
Kontributor : Athy Meaq