Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Gempa Susulan di NTT, Puluhan Pasien RSUD Larantuka Dievakuasi Keluar Gedung
14 Desember 2021 22:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
LARANTUKA - Pihak Manajemen RSUD Hendrikus Fernandez-Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT terpaksa mengungsikan seluruh pasiennya ke tenda pengungsian. Sebagian lagi di selasar rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Hal itu lantaran terjadi gempa tektonik susulan sebanyak 86 kali pasca gempa berkekuatan 7,5 SR pada pukul 11.20 Wita, Selasa (14/12).
Manuela, salah satu keluarga pasien di Kota Larantuka menjelaskan, gempa gempa susulan yang terjadi terus menerus sehingga pihak rumah sakit menginstruksikan seluruh pasien di rawat di bawah tenda pengungsian.
"Kami sudah pindah perawatan di tenda karena gempa terjadi terus menerus sejak gempa besar sekitar jam 11 siang," ujar Manuela.
Asti Sur, salah satu perawat di RSUD Hendrikus Fernandez-Larantuka pun membenarkan hal tersebut.
Dia katakan, pihak manajemen memerintahkan untuk semua pasien dipindahkan ke selasar rumah sakit dan tenda pengungsian.
"Perawatan pasien tetap berjalan dengan baik walau mereka diluar selasar dan tenda BPBD," ungkapnya ketika dikonfirmasi media, Selasa (14/12) malam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur RSUD Larantuka, dr. Sanny belum berhasil dikonfirmasi media Ikhwal pemindahan pasien ke selasar dan halaman rumah sakit.
Namun, seorang keluarga pasien ketika dikonfirmasi membenarkan, gempa susulan yang terjadi terus menerus menyebabkan pihak manajemen RSUD Larantuka mengungsikan seluruh pasien ke tenda pengungsian yang dibangun di halaman rumah sakit.
Laporan BMKG menjelaskan, sampai dengan pukul 18.43 WITA, telah tercatat 86 kejadian gempa susulan sejak gempa utama pukul 11:20:22 WITA.
"Magnitudo gempa susulan sudah mulai dibawah skala 3, semoga segera mereda. Bapak Ibu dimohon untuk memantau dan tetap tenang namun tetap waspada," ujar Petugas pemantau Stasiun Geofisika Sumba Timur melalui situs BMKG NTT.