Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Hendak Rayakan Ultah, Bocah di Sikka, NTT, Meninggal Akibat DBD
6 Maret 2020 7:29 WIB

ADVERTISEMENT
MAUMERE- Jumlah korban meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sikka kian bertambah sejak di tetapkan kasus ini dengan status KLB sejak 22 Januari 2020 lalu dan sudah diperpanjang sebanyak tiga kali dan hingga saat ini, KLB memasuki fase ke empat.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Kamis (5/3/2020), Yohana Enjelina Silista, bocah asal Desa Nita Kloang, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Propinsi NTT menjadi korban meninggal ke 12 akibat DBD.
Yohana Enjelina Silista, yang hendak merayakan hari ulang tahun yang ke -4 pada Minggu (8/3/2020) mendatang adalah juga seorang anak tunggal.
Keluarga korban yang ditemui florespedia di ruang jenasah RSUD Tc. Hillers Maumere menuturkan, korban masuk UGD RSUD Tc. Hillers Maumere pada Rabu (4/3/2020).
Ibu korban tampak sedih dan terus menangis dan memanggil nama anak satu-satunya itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus saat dikonfirmasi terpisah, membenarkan kematian bocah berusia 4 tahun asal Nita itu.
“Anak ini sempat dirawat di UGD dan memang dibawah keluarganya terlambat karena bawa kemarin sore dan langsung dirujuk ke rumah sakit dalam kondisi DBD grade 3, sehingga meninggalnya di rumah sakit,” tutur Pet Herlemus.
ADVERTISEMENT
Dikatakan, hingga saat ini, upaya PSN tetap dilakukan karena untuk memutus mata rantai penyebaran nyamuk demam berdarah.
“Kesadaran masyarakat harus tetap ditingkatkan untuk kebersihan lingkungan dan keluarganya masing-masing sehingga bisa memutus mata rantai,” ujarnya.
Dirinya juga mengatakan, pemerintah pusah telah mengirimkan dokter dan tenaga ahli untuk menyelidiki faktor nyamu dan 10 dokter umum yang saat ini tengah bertugas di tiga rumah sakit dan puskesamas - puskesmas kota di Kabupaten Sikka.
Kontributor : Albert Aquinaldo