Konten Media Partner

Ini Penyebab Kapal KLM Tiana Tenggelam di Perairan Taman Nasional Komodo

14 Juli 2022 18:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto:Konfrensi pers Kapten dan kru kapal wisata KLM Tiana di Labuan Bajo. Foto: Edison Risal.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto:Konfrensi pers Kapten dan kru kapal wisata KLM Tiana di Labuan Bajo. Foto: Edison Risal.
ADVERTISEMENT
LABUAN BAJO - Kapten Kapal KLM Tiana yang tenggelam di perairan Taman Nasional Komodo (TNK) mengaku karena kondisi fisik kapal yang tidak layak untuk berlayar.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rusli selaku kapten kapal KLM Tiana saat melakukan konpers dengan sejumlah awak media di Labuan Bajo pada, Rabu (13/7) malam.
Rusli yang didampingi oleh pengacaranya, Asis Deornay, SH juga mengaku, selain kondisi fisik kapal juga disebabkan oleh cuaca buruk yang menyebabkan kapal itu tenggelam.
"Tenggelamnya kapal itu bukan karena kelalaian kami. Tetapi, karena kondisi fisik kapal dan cuaca buruk," ujarnya.
Kapal yang tenggelam dan telah merenggut nyawa dua orang tamu itu, Rusli mengaku sempat mengusulkan untuk lakukan docking kepada pemilik kapal. Namun usulan Rusli di tolak oleh pemilik kapal dengan alasan tamu full booking sampe bulan Agustus mendatang.
"Saya mengusulkan itu karena saya tau kondisi fisik kapal tidak aman untuk berlayar," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengaku, saat kapal tenggelam pihaknya ikut membantu menyelamatkan penumpang yang ada dalam kapal tersebut.
"Jadi, tidak benar kalau misalnya diinformasikan bahwa saat kapal tenggelam saya tidak ada di ruang kemudi," paparnya
Pernyataan tersebut, senada dengan Asis Deornay, SH selaku kuasa Hukum mengatakan, bahwa kondisi fisik kapal menjadi penyebab tenggelamnya kapal wisata KLM Tiana. Selain itu juga disebabkan oleh cuaca yang buruk.
”Di luar ada justifikasi, peristiwa itu terjadi karena kelalaian kapten. Itu adalah penyebab lain. Penyebab utama karena kondisi fisik kapal itu sendiri dan faktor cuaca, ” jelas Asis.
Atas peristiwa ini, Asis menegaskan, yang bertanggung jawab adalah owner, bukan hanya crew kapal.
Fakta lain yang disampaikan Asis adalah manifesto penumpang yang tidak sesuai. Dalam manifesto hanya terdapat 20 orang, tetapi faktanya terdapat 24 orang.
ADVERTISEMENT
“Ke-4 orang itu ialah Bram (pemilik kapal), Serli (salah seorang perempuan tamu bos Bram), Arka (Guide) dan Sarawanto (bapak pemilik kapal),” beber Asis.
Untuk diketahui, sebelumnya pihak keluarga korban tenggelam kapal tersebut meminta untuk di proses secara hukum, terkait insiden kecelakaan kapal tenggelam yang menewaskan Ibu dan Adik dari Artis Ayu Anjani di Perairan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, yang terjadi pada Selasa (28/06) lalu.