Jeniar Nelsus Mooy, Putri Berprestasi dari NTT

Konten Media Partner
30 April 2021 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret Jeniar Nelsus Mooy.
zoom-in-whitePerbesar
Potret Jeniar Nelsus Mooy.
ADVERTISEMENT
Perkenalkan, ini Jeniar Nelsus Mooy, gadis asal NTT yang kini bekerja sebagai Programme Support Officer di ASEAN Foundation. Sehari-harinya, Jeniar membantu beberapa Project Coordinator di ASEAN Foundation untuk mengimplementasikan program-program community building di negara-negara ASEAN.
ADVERTISEMENT
Jeniar adalah relawan di Indonesia Mengglobal (IM) sebagai Project Development Manager. Tahun ini merupakan tahun ketiga ia menjadi relawan di IM.
Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Jeniar selalu memiliki impian untuk berkarier di bidang Hubungan Internasional, baik sebagai diplomat maupun sebagai pekerja di organisasi internasional.
Jeniar memang sangat tertarik dengan isu-isu terkait diplomasi atau kebijakan luar negeri Indonesia dan menikmati pekerjaan atau tugas-tugas yang berkaitan dengan bidang ini.

Tentang Jeniar

Jeniar berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan menamatkan sekolah hingga tingkat SMA di Kota Kupang. Dia beruntung karena semasa sekolah dulu, ia memiliki keluarga, teman-teman dan guru-guru yang selalu mendukungnya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.
Jeniar sadar, ia hanya berasal dari kota kecil di daerah timur Indonesia dan ada banyak hal yang harus dilakukan untuk membantu kota dan provinsi tempat kelahirannya itu agar bisa semakin maju.
ADVERTISEMENT
Selain Jeniar, banyak anak-anak di kotanya yang sangat bersemangat untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi di tengah segala keterbatasan yang mereka miliki, baik dalam hal ekonomi maupun akses.
Setelah Jeniar lulus S1 di bidang Hubungan Internasional (HI) dan masuk ke dunia kerja, Jeniar sadar bahwa HI sebagai suatu ilmu bersifat cukup general.
HI membahas berbagai hal, mulai dari isu ekonomi, keamanan, budaya, hingga isu lingkungan. Sementara di lingkungan kerjanya, Jeniar membutuhkan pemahaman akademik dan teknis yang lebih mendalam mengenai human development dan organisasi internasional. Hal inilah yang mendorongnya untuk menempuh studi S2 di bidang Development Studies (Studi Pengembangan) agar dirinya bisa belajar lebih jauh mengenai kedua bidang ini.
ADVERTISEMENT
Ketertarikan Jeniar untuk menempuh S2 di luar negeri dimulai pada 2017. Setelah lulus S1, ia mulai mencari informasi mengenai kampus-kampus di dunia yang punya spesialisasi di bidang Development Studies. Ternyata, Jeniar menemukan beberapa kampus yang memiliki pusat riset khusus untuk isu Development Studies dan beberapa dari mereka bahkan sudah pernah melakukan penelitian mengenai masalah-masalah pembangunan dan kemiskinan di Indonesia. Hal inilah yang mendorongnya untuk mulai mempersiapkan aplikasi untuk melamar beasiswa S2 ke luar negeri.
Jeniar berpose bersama para volunteer pada saat menjadi Session Manager di Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2019.

Kampus Pilihan Jeniar

Jeniar berencana melanjutkan S2 Development Studies di Australia. Pilihan kampusnya yang pertama adalah University of New South Wales dan yang kedua adalah University of Melbourne.
Jeniar memilih University of New South Wales sebagai opsi pertama karena kampus ini memiliki dual degree master’s program (program magister gelar ganda) di bidang Development Studies dan Hubungan Internasional.
ADVERTISEMENT
Jeniar merasa kombinasi kedua bidang studi ini sangat cocok dengan pekerjaannya saat ini di organisasi non-profit internasional. Melalui program ini, Jeniar bisa belajar mengenai project management dan juga dinamika politik-ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Pilihan keduanya adalah University of Melbourne. Jeniar memilih kampus itu karena University of Melbourne memiliki specialist training di bidang migrasi dan ketimpangan sosial antara masyarakat kota dan desa—suatu topik yang rencananya akan Jeniar angkat di tesisnya nanti.

Tentang Australia Awards Scholarship

Ketertarikan Jeniar untuk melamar Australia Awards Scholarship (AAS) sebenarnya bermula dari ketertarikannya untuk belajar di Australia. Jeniar merasa Australia merupakan salah satu negara yang sukses mengembangkan perekonomian di area pedesaan dan menjadikan area pedesaan sumber penghasil utama produk pertanian dan peternakan di negara itu dengan kualitas yang sangat baik.
ADVERTISEMENT
Jeniar ingin belajar dari para pakar di bidang Development Studies di Australia, sekaligus belajar dari kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah Australia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidup di daerah pedesaan.
Jeniar bersyukur akhirnya dapat diterima oleh beasiswa AAS di 2021 karena beasiswa ini tidak hanya sekadar menyediakan uang saku, tapi juga intensive training untuk mempersiapkan setiap penerima beasiswa sebelum berangkat ke Australia.
Beasiswa AAS juga menyediakan pendampingan profesional selama para penerima beasiswa menempuh pendidikan di Australia.
Jeniar pada saat bertugas di FPCI Public Discussion bersama pakar Hubungan Luar Negeri dan Duta Besar negara-negara asing.

Cerita Jeniar dalam Mengejar Beasiswa AAS

Awalnya, Jeniar memulai riset mengenai program AAS di Desember 2019. Pada saat itu, ia memutuskan untuk resign dari kantor dan fokus untuk mempersiapkan aplikasi beasiswa. Karena Jeniar memiliki banyak waktu luang, ia berusaha semaksimal mungkin untuk memanfaatkan waktu tersebut untuk merangkum isi website dan booklet AAS.
ADVERTISEMENT
Jeniar membaca dengan teliti setiap bagian dari website AAS dan mengontak alumni-alumni AAS yang ia kenal untuk meminta saran dan tips-tips aplikasi AAS dari mereka.
Di bulan Februari 2020, pada saat AAS mulai membuka pendaftaran, Jeniar mulai menyiapkan setiap berkas-berkas pendaftaran yang diminta (CV, IELTS, transkrip nilai S1, dll). Kebetulan semua dokumen ini sudah Jeniar miliki dan siapkan sebelumnya jadi tinggal dicek kembali, di-scan, dan diunggah ke platform pendaftaran AAS.
Setelah semua berkas sudah diunggah, Jeniar mulai mempersiapkan esai. AAS meminta setiap pelamar membuat empat esai singkat (sekitar 2000 karakter) mengenai alasan memilih jurusan dan kampus, rencana karier, pengalaman pribadi kita dalam membawa/membuat perubahan di lingkungan sekitar kita, dan hal-hal yang ingin dilakukan pada saat kembali ke Indonesia selepas studi S2.
ADVERTISEMENT
Belajar dari pengalaman Jeniar melamar ke beasiswa lain sebelumnya, ia mencoba semaksimal mungkin untuk tidak mepet dalam mempersiapkan esai AAS. Jeniar sendiri pada saat itu menghabiskan sekitar dua bulan membuat esai AAS, mulai dari membuat draft esai, merevisi draft esai, riset, menulis esai, revisi esai, proofread, hingga esai dikumpulkan ke portal AAS.
Tips dari Jeniar, ketika membuat esai AAS adalah mulai dengan menentukan outline untuk setiap esai. Outline dapat berupa 2-3 poin yang ingin disampaikan melalui esai tersebut. Setelah outline, kamu bisa mulai riset mengenai data-data yang dibutuhkan untuk mendukung poinmu. Apabila dirasa hasil riset sudah cukup memadai, proses menulis esai bisa dimulai dan diikuti dengan proses revisi dan riset lanjutan (apabila dirasa dibutuhkan).
ADVERTISEMENT
Bagian paling sulit adalah pada saat membuat esai dan mempersiapkan diri untuk sesi wawancara. Menulis esai cukup menantang karena esai yang kita buat harus unik, menarik, tetapi juga merepresentasikan dirimu, pengalamanmu di masa lalu, dan visi yang mau dicapai di masa depan. Butuh revisi berkali-kali dan riset yang mendalam untuk bisa menghasilkan esai yang ringkas, jelas, dan meyakinkan.
Untuk tahap wawancara, tantangan terbesar Jeniar adalah menyisihkan waktu untuk mempersiapkan diri. Waktu itu Jeniar mempersiapkan wawancara AAS sambil bekerja full-time dan menjalankan kegiatan volunteer. Terkadang, Jeniar merasa sangat lelah dan ingin menunda persiapan wawancara ke hari selanjutnya. Namun, Jeniar selalu mencoba menyemangati diri sendiri dan mengingatkan diri sendiri bahwa tinggal selangkah lagi untuk mendapatkan beasiswa yang ia impikan.
ADVERTISEMENT
Jeniar juga membuat target harian dan berusaha untuk disiplin dalam membagi waktu bekerja dan istirahat. Dengan memasang target harian, Jeniar jadi tahu hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan setiap harinya dan mendekati hari-H, Jeniar hanya perlu mengulang materi-materi yang sudah dirinya persiapkan sebelumnya.
Jeniar pada saat menjadi Session Manager di Congress of Indonesian Diaspora (CID) 5. Salah satu pembicara di panel yang ia tangani adalah Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.

Dukungan dari Program Mentorship Indonesia Mengglobal

Di bulan April 2020, Jeniar memutuskan untuk mendaftar program mentorship Indonesia Mengglobal (IM). Hal utama yang memicunya adalah beberapa teman pengurus IM yang juga mengikuti program mentorship ini dan sukses diterima di beasiswa/kampus yang mereka inginkan. Sebagai bagian dari pengurus IM, Jeniar pribadi merasa setiap program di IM dijalankan dengan sungguh-sungguh dan profesional oleh setiap pengurusnya. Oleh karena itu, ia percaya bahwa kualitas program mentorship IM tidak perlu diragukan dan program ini dapat membantunya meraih beasiswa yang ia impikan.
ADVERTISEMENT
Di bulan Juli 2020, Jeniar memulai sesi mentorship bersama mentornya, Alvin Adityo. Setiap minggu mereka bertemu secara virtual dan membahas modul-modul yang dipersiapkan oleh tim mentorship IM. Mereka membahas berbagai hal mulai dari memetakan passion-nya memilih kampus dan jurusan yang tepat, mempersiapkan surat rekomendasi, dan esai untuk aplikasi beasiswa dan kampus di luar negeri.
Pada saat Jeniar mendapat pengumuman lolos ke tahap wawancara di bulan November, periode mentorship Jeniar bersama IM sebenarnya sudah selesai karena mereka sudah membahas seluruh modul yang diberikan. Namun, IM tetap mempersilakan mentor dan mentee untuk mengatur jadwal pertemuan rutin untuk membahas persiapan aplikasi studi/beasiswa ke luar negeri.
Mentornya pada saat itu sangat suportif dan memberikan banyak bantuan dalam persiapan wawancara AAS. Walaupun periode mentorship mereka sudah selesai, mereka tetap bertemu seminggu sekali untuk membahas daftar pertanyaan wawancara AAS yang Jeniar persiapkan dan melakukan mock up interview.
ADVERTISEMENT
Dari pertemuan-pertemuan mereka, Jeniar belajar banyak hal mengenai cara mempersiapkan jawaban yang singkat, lugas, namun meyakinkan. Jeniar juga diberi banyak masukan terhadap caranya menyampaikan suatu ide atau gagasan agar terkesan menarik dan tidak bertele-tele. Di akhir setiap pertemuan, Jeniar merangkum saran-saran yang ia terima dari mentornya dan mencoba menerapkan saran-saran tersebut di pertemuan mereka berikutnya.
Jeniar sangat merekomendasikan program Indonesia Mengglobal (IM) kepada teman-teman yang berencana melamar beasiswa atau melanjutkan studi di luar negeri. Mengapa?
Karena program ini menyediakan mentor-mentor yang berkualitas yang diseleksi secara ketat oleh tim mentorship IM. Sebagai mentee, kamu akan dipasangkan dengan mentor yang memiliki latar belakang yang sejalan dengan bidangmu sehingga kamu memiliki kesempatan untuk menggali lebih jauh mengenai motivasi dan tujuanmu melanjutkan studi S2 di luar negeri.
ADVERTISEMENT
Program ini menyediakan modul yang relevan dan terstruktur sesuai dengan kebutuhan pelamar beasiswa/kampus di luar negeri. Setiap minggu akan ada modul berbeda yang harus didiskusikan antara mentor dan mentee sehingga mentee bisa belajar berbagai hal mulai dari menyiapkan esai, berkas-berkas lamaran beasiswa, hingga surat rekomendasi.
Program ini gratis, terbuka bagi umum dan telah memiliki banyak alumni yang sukses meraih beasiswa/studi di kampus-kampus ternama di dunia.

Tips untuk Orang-orang yang Ingin Kuliah di Luar Negeri

Mulailah rencanakan studi dan beasiswa yang ingin diraih. Jangan menunda-nunda. Tentukan waktu khusus setiap hari atau setiap minggu dan buatlah komitmen agar di waktu tersebut, tidak diganggu oleh urusan-urusan lain. Gunakan waktu tersebut untuk fokus merencanakan studi dan mulai mencicil berkas pendaftaran studi.
ADVERTISEMENT
Bangunlah koneksi dengan alumni dari beasiswa/kampus yang ingin dituju. Jangan takut untuk memulai komunikasi dengan para alumni dan mintalah tips dari mereka agar kamu dapat mempersiapkan berkas-berkas pendaftaran beasiswa/studi dengan lebih baik.
Usahakan membaca website/guidebook/buku panduan beasiswa/kampus yang ingin kamu tuju dengan saksama. Walaupun hal ini terlihat sepele, ketidaktelitian dalam mempersiapkan berkas dapat berujung pada diskualifikasi lamaran dari beasiswa yang ingin diraih.
Mulailah menulis esai untuk melamar beasiswa/kampus sedini mungkin. Butuh revisi berkali-kali hingga esai tersebut benar-benar ringkas, jelas, menarik, dan juga meyakinkan. Mintalah masukan dari para alumni beasiswa/kampus yang dituju dan jangan menyerah apabila ternyata perlu merevisi banyak hal dari esai tersebut. Gunakan kesempatan tersebut untuk belajar dan memperbaiki kesalahan-kesalahan.
ADVERTISEMENT
Percayalah bahwa semua orang punya kesempatan untuk meraih studi dan beasiswa ke luar negeri dengan persiapan yang matang dan semangat pantang menyerah.

Tentang Indonesia Mengglobal (IM)

Indonesia Mengglobal (IM) merupakan organisasi yang bertujuan untuk menginspirasi dan memberdayai masyarakat Indonesia agar mampu belajar dan berprestasi di kancah global.
Didirikan pada 2012, IM dibentuk karena kesadaran bahwa banyak orang Indonesia yang berpotensi belajar di kampus ternama dunia namun kekurangan bimbingan dan akses informasi terkait proses aplikasi dan bantuan finansial yang tersedia.
Untuk menanggapi ini, IM menyediakan berbagai program unggulan, seperti artikel dan informasi di www.indonesiamengglobal.com dan media sosial, acara pendidikan seperti pelatihan dan webinar, serta program mentorship tahunan–seluruhnya tanpa dipungut biaya.
ADVERTISEMENT
Untuk periode 2021/2022, tim pengurus IM terdiri dari 40 mahasiswa dan profesional muda di berbagai negara yang berkontribusi sebagai relawan.
Tahun ini, pendaftaran Program Mentorship dibuka dari 5 April hingga 9 Mei 2021.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi https://bit.ly/mentorship2021bahasa. Untuk mendaftar sebagai mentee, lengkapi formulir di https://tinyurl.com/menteeapplication21.