Konten Media Partner

Julie Laiskodat Sebut Kelor di NTT Terbaik di Dunia

15 Maret 2020 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi IV DPR RI, Julia Sutrisno Laiskodat. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi IV DPR RI, Julia Sutrisno Laiskodat. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat menyebutkan tanaman Kelor di Propinsi Nusa Tenggara Timur adalah terbaik di dunia selain Spanyol.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Julio Sutrisno saat melihat langsung penamaman 1000 tanaman kelor di rumah jabatan Bupati Sikka, Jalan Eltari Maumere pada Minggu (15/3/2020) pagi.
Dikatakannya, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat telah menginstruksikan kepada seluruh bupati di Propinsi NTT untuk giat menanam kelor.
“Kenapa kelor, kita tahu persis bahwa data kita, NTT itu, gizi kita, stunting kita tertinggi. Untuk memberantas itu, mencegah itu, satu-satunya yang paling gampang itu adalah kelor yang kita punyai. Kelor itu kan kita tahu kemana-mana ada dan menurut peneliti dunia telah membuktikan bahwa di luar dari Negara Spanyol yang kelornya terbaik, kelor NTT adalah terbaik di dunia,” ungkap istri gubernur NTT itu.
Dengan demikian, disebutkan, sudah semestinya tidak ada alasan lagi bagi masyarakat NTT mengeluhkan gizi buruk dan stunting.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Anggota DPR RI yang juga Ketua Dekranasda NTT itu mengakui bahwa tidak adanya pengetahuan terkait pengolahan kelor.
“Walaupun sudah ribuan, jutaan anakan kelor ditanam, termasuk disini yang ditanam ini hari, saya berharap bukan abis dan stop ditanam saja, harus disosialisasikan, maka saya minta PKK untuk sosialisasikan manfaatnya atas kelor supaya anak-anak kita gizinya tidak buruk, tidak stunting, sehingga kita mempunyai SDM yang cerdas-cerdas,” ujarnya.
Disebutkan juga, kelor juga membangkitkan sejahtera, dalam artian, kelor bisa diolah menjadi produk-produk unggulan untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga.
“Sekarang, Dekranasda propinsi, lagi mengolah sabun kelor, shampoo kelor, the kelor, kopi kelor, semuanya serba kelor dan bukan hanya itu, itu baru hulu, tetapi saya juga pergi ke hotel-hotel untuk ketuk pintunya semua, diwajibkan untuk the kelor kita yang ada dikamar hotel, restoran pun sama, kopinya, kopi NTT, sabun hanya boleh pakai sabun kelor. Semua program, tidak bisa hanya hulunya saja, hilirnya dipikirkan dan diperjuangkan,” tegas Julio Sutrisno.
ADVERTISEMENT
Pantauan florespedia, puluhan petani, beberapa pimpinan OPD, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo berserta Ketua TP PKK Kabupaten Sikka, Maria Cahyani Idong hadir pada kegiatan penanaman ribuan anakan kelor di kebun Rumah Jabatan Bupati Sikka.
Selain di rumah jabatan Bupati Sikka, kelor juga ditanam di sepanjang Jalan Wairklau tepat didepan RSUD TC Hillers hingga jalur lingkar luar.
Kontributor : Albert Aquinaldo