Konten Media Partner

Kapal Wisata Bermuatan WNA Ditolak Bersandar di Pelabuhan Sumba Timur, NTT

15 Maret 2020 6:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal wisata Bulan Baru yang ditolak berlabuh di Pelabuhan rakyat Waingapu. Foto: Ola Keda.
zoom-in-whitePerbesar
Kapal wisata Bulan Baru yang ditolak berlabuh di Pelabuhan rakyat Waingapu. Foto: Ola Keda.
ADVERTISEMENT
WAINGAPU- Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut Waingapu, dan KP3 Laut Waingapu menolak memberikan izin kepada kapal wisata Bulan Baru bersandar di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT, Minggu (14/3/2020).
ADVERTISEMENT
Kapal ini membawa 1 guide, 10 wisatawan asing, serta 6 awak kapal. Penolakan tersebut usai adanya instruksi Bupati Sumba Timur untuk menutup semua akses masuknya wisatawan asing ke wilayah Kabupaten Sumba Timur untuk mengantisipasi masuknya virus corona (Covid-19) ke wilayah Kabupaten Sumba Timur.
“Kita mengamankan instruksi Pak Bupati, keputusan ini diambil dalam rapat bersama semua unsur terkait hari Minggu (8/3/2020) pekan lalu. Jadi kita jalankan instruksi tersebut, yang juga adalah kesepakatan bersama semua unsur,” ujar Kepala KSOP Kelas IV Waingapu, Anis Kumanireng, didampingi dokter Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut Waingapu, dr. Hindarti A. Handayani, Kapolsek Kota Waingapu, Ipda. Djafar Alkatiri, serta KP3 Laut Waingapu, di pos masuk Pelabuhan Rakyat (Pelra) Waingapu, Sabtu (14/3/2020).
ADVERTISEMENT
Kapal tersebut hanya diizinkan mengisi bahan bakar dan logistik lainnya.
“Saya dikontak oleh staf saya tadi waktu saya baru tiba di bandara bahwa mereka butuh bahan bakar dan logistik seperti bahan makanan dan lainnya. Jadi karena alasan kemanusiaan, kita izinkan mereka berlabuh sementara,” jelasnya.
Terkait nasib kapal tersebut, Anis menegaskan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan agen agar mengetahui tujuan berlayar kembalinya kapal ini untuk diterbitkan surat izin berlayar.
Dokter Karantina Kesehatan Pelabuhan Laut Waingapu, Hindarti A. Handayani, mengatakan pihaknya tidak melakukan pemeriksaan para penumpang dan awak kapal. Namun hanya menyampaikan informasi mengenai instruksi bupati yang melarang masuknya warga negara asing ke Sumba Timur selama wabah covid-19 masih terjadi.
“Kita tetap menolak mereka turun, karena biaya perawatan satu orang pasien covid-19 sangat mahal dan Sumba Timur belum siap secara peralatan untuk penanganannya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD Kabupaten Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq yang ikut memantau ke Pelra Waingapu menegaskan, pihaknya mendukung keputusan yang sudah diambil bupati Sumba Timur untuk tidak menerima wisatawan asing masuk ke Sumba Timur saat ini.
Menurut Ali Oemar Fadaq, lebih penting memastikan kesehatan warga Sumba Timur, dibandingkan manfaat dari masuknya wisatawan asing saat ini.
“Kita prinsipnya dari DPRD Kabupaten Sumba Timur mendukung instruksi bupati tersebut. Karena daerah kita memang tidak siap untuk melakukan penanganan terhadap pasien covid-19. Kita harus jujur jika peralatan medis untuk penanganan covid-19 belum memadai” tegasnya.